Bicaraindonesia.id, Jakarta – Pemerintah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) terkait penanganan pornografi anak. Sebab, korban kasus pornografi anak jumlahnya cukup besar serta beragam tingkatannya mulai dari SD, SMP, SMA bahkan PAUD dan disabilitas.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, usai memimpin rapat kordinasi membahas Penanganan Pornografi Online di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis 18 April 2024.
“Memang rata-rata usia 12-14 tahun, termasuk anak didik yang ada di Pondok Pesantren, yang sering menjadi korban. Dan pelakunya adalah justru orang yang dikenal atau orang dekat,” ujar Menko Hadi dalam keterangannya, seperti dikutip pada Jumat 19 April 2024.
Berdasarkan data National Center for Missing and Exploited Childre (NCMEC), konten kasus pornografi anak Indonesia selama 4 tahun sebanyak 5.566.015 kasus. Indonesia masuk peringkat 4 secara internasional dan peringkat 2 dalam regional ASEAN.
Sementara berdasarkan laporan statistik Bareskrim Polri dan Kementerian Sosial (Kemensos), temuan kasus dan konten pornografi anak di Indonesia ini tidak mencerminkan jumlah kasus yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Sebab, ada juga korban-korban yang tidak mau melaporkan kejadian yang sebenarnya, menutupi karena takut aib dan sebagainya. Sedangkan dari Menkominfo, per 14 September 2023 telah memutus akses terhadap 1.950.794, semuanya sudah di take-down.
Menurut Menko Hadi, upaya-upaya untuk bisa memitigasi, menyelesaikan permasalahan ini sebenarnya sudah ada. Namun setiap Kementerian sudah memiliki regulasi sendiri-sendiri.
Oleh sebab itu, ia menyatakan bahwa dari rapat koordinasi ini tidak mungkin setiap Kementerian melakukan sendiri-sendiri. Artinya, harus ada sinergi dan kolaborasi lintas Kementerian.