Bicaraindonesia.id – Pandemi Covid-19 benar-benar memporak-porandakan berbagai sektor di Indonesia. Bahkan, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi minus 0,74 persen. Padahal, pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memerangi pandemi ini. Namun hingga saat ini, Indonesia masih belum baik-baik saja.
Oleh karena itu, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengajak dan meminta kepada warga pergerakan khususnya sahabat-sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk “turun gunung” membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Sebab, dia sadar bahwa penanganan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh TNI-Polri maupun pemerintah. Namun, yang lebih penting adalah semua elemen masyarakat juga ikut serta, termasuk warga pergerakan.
“Bagaimana pergerakan kita dilakukan? Salah satunya adalah lakukan protokol kesehatan yang benar, dan selalu dukung kegiatan pemerintah dalam menangani Covid-19, baik TNI-Polri maupun pemerintah,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam Webinar Nasional via daring yang digelar oleh PMII Rayon Dakwah Dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya, Rabu (28/7/2021) malam.
Kapolda menjelaskan peran masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, semua masyarakat harus selalu melaksanakan 6 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan menghindari makan bersama.
“Inilah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 ini, dan itu harus jadi gaya hidup baru kita selama masa pandemi,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi yang terus digencarkan oleh pemerintah. Vaksin ini penting karena untuk membentuk herd immunity di tengah-tengah masyarakat.
“Kemudian, masyarakat juga harus memaksimalkan kreatifitas dan inovasi dengan teknologi informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.
![](https://bicaraindonesia.id/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210729-WA0028-1024x576.jpg)
Yang paling penting pula, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, termasuk warga pergerakan harus turut serta dalam memberikan imbauan kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan demi memutus mata rantai menyeparan Covid-19.