Bicaraindonesia.id, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membentuk Task Force khusus untuk mempercepat reaktivasi dan pengembangan kawasan Kota Tua Jakarta.
Tim lintas sektor ini akan menjadi motor koordinasi antara pemerintah pusat, Pemprov DKI, BUMN, BUMD, serta sektor swasta dalam mewujudkan kawasan bersejarah tersebut sebagai destinasi unggulan budaya, seni, dan ekonomi kreatif.
Pembentukan Task Force ini disampaikan usai Gubernur Pramono bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, meninjau langsung kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
“Kami melihat bahwa pembenahan Kota Tua harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan melalui kerja sama erat antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI,” ujar Gubernur Pramono dalam keterangan tertulis dikutip pada Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, Task Force tersebut akan memetakan secara rinci pembagian tanggung jawab antar pihak, mulai dari pembangunan infrastruktur dasar hingga pengembangan fungsi ekonomi dan sosial kawasan.
“Task Force ini akan memetakan secara rinci tanggung jawab masing-masing pihak, baik Pemprov DKI, pemerintah pusat, maupun peluang keterlibatan sektor swasta,” ungkapnya.
Pada tahap awal 2026, Pemprov DKI akan fokus memperbaiki sarana dan prasarana dasar, seperti jalan, sungai, dan jalur pedestrian. Langkah ini menjadi fondasi penting sebelum memasuki tahap pembangunan lanjutan dan penataan fungsi ruang.
Selain itu, Gubernur Pramono juga memaparkan rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua untuk memperkuat posisi wilayah tersebut sebagai pusat seni dan budaya.
“Kawasan heritage seperti ini memerlukan banyak talenta seni yang mampu berimprovisasi. Kami ingin menjadikan Kota Tua sebagai ruang berkarya bagi para seniman, sekaligus memperkuat karakter kawasan cagar budaya agar naik kelas,” katanya.
Namun, Pramono menegaskan pemindahan IKJ baru akan dilakukan setelah infrastruktur dan moda transportasi seperti MRT Fase II (Bundaran HI–Kota) rampung.
Ia menargetkan kesiapan penuh kawasan Kota Tua untuk dua momentum besar, yakni 500 Tahun Jakarta pada 2027 dan selesainya jalur MRT ke Kota Tua pada 2029.
“Pada 2027 pembangunan di atas tanah diharapkan rampung, lalu fokus beralih ke konstruksi bawah tanah. Dengan selesainya MRT pada 2029, Kota Tua akan siap menjadi hub baru Jakarta yang menarik wisatawan dari berbagai negara,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI dan memastikan dukungan penuh pemerintah pusat.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Pak Gubernur Pramono Anung untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai ikon baru Jakarta. Banyak gedung di kawasan ini milik BUMN seperti Bank Mandiri, PT Pos, dan PT KAI, sehingga koordinasi lintas sektor menjadi kunci,” ujarnya.
Rosan menegaskan bahwa pemerintah pusat akan segera berkoordinasi dengan BUMN pemilik aset untuk memastikan revitalisasi berjalan sesuai ketentuan cagar budaya.
“Kami pastikan revitalisasi dilakukan tanpa menghilangkan nilai heritage-nya. Ini kerja kolektif yang memerlukan sinergi besar antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan pelaku ekonomi kreatif,” tandasnya. (*/Pr/C1)


