Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pengurus Cabang Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Kota Surabaya untuk masa bakti 2024–2029 resmi dikukuhkan pada Jumat (23/5/2025) sore.
Pengukuhan dilangsungkan di Ruang Majapahit Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya.
Prosesi pengukuhan dipimpin oleh Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) FTI Jawa Timur, Anastasia Kirana. Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, serta Ketua KONI Surabaya, Hoslih Abdullah, yang turut menyaksikan momen penting tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan baru FTI Surabaya. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk mendukung penuh perkembangan semua cabang olahraga, termasuk triathlon.
“Alhamdulillah, pada sore hari ini telah dilantik Ketua FTI Surabaya. Maka tugas KONI bersama Ketua FTI Surabaya adalah memberikan yang terbaik bagi atlet-atlet triathlon Surabaya,” kata Eri.
Menurut Eri, pelimpahan kewenangan dari Pengprov ke Pengcab FTI Surabaya menjadi momentum penting. Kota Surabaya kini memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak prestasi, baik di tingkat Jawa Timur, nasional, hingga internasional.
“Karena itu, saya berharap FTI Surabaya bisa membawa nama harum kota ini di ajang Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jawa Timur, PON (Pekan Olahraga Nasional), hingga SEA Games,” harapnya.
Eri juga menegaskan bahwa pembinaan atlet triathlon kini menjadi tanggung jawab FTI Surabaya. Ia meminta dukungan dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya untuk memfasilitasi kebutuhan latihan para atlet.
“Bagaimana cabor yang ada di Kota Surabaya ini difasilitasi pemerintah kota. Meski belum memiliki (tempat latihan) tapi bisa dibantu sewa Disbudporapar. Jadi semua atlet Surabaya di cabor apapun bisa latihan di Surabaya, nanti dibantu untuk sewa tempatnya,” katanya.
Lebih lanjut, Eri juga menekankan pentingnya pengembangan minat dan bakat generasi muda tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam olahraga dan seni.
“Kalau anak-anak kita punya kelebihan di triathlon, motor, atau seni lukis, ya harus difasilitasi. Tidak harus semuanya akademik,” imbuhnya.
Kepada Ketua FTI Surabaya yang baru, Juliana Eva Wati atau yang akrab disapa Jeje, Eri menyampaikan pesan penting untuk memperkuat sistem pembinaan atlet triathlon Surabaya.
“Insyaallah, dengan kepemimpinan anak muda, saya yakin FTI Surabaya akan mencapai masa keemasannya,” jelas Eri.
Ketua FTI Jawa Timur, Anastasia Kirana, menjelaskan bahwa sebelumnya pembinaan triathlon di Kota Surabaya masih berada di bawah wewenang Pengprov. Namun kini, dengan meningkatnya tanggung jawab, pembinaan diserahkan kepada Pengcab.
“Syukur alhamdulillah sudah ada Bu Jeje (Ketua FTI Surabaya), jadi saya merasa sangat terbantu. Sekarang, Surabaya punya rumah sendiri untuk triathlon,” kata Kirana.
Ia menambahkan bahwa FTI Jatim akan mengadakan pencarian bakat atau talent scouting menuju PON 2028. Kirana optimistis Surabaya akan menjadi penyumbang atlet unggulan.
“Saya yakin Surabaya bisa menyumbangkan emas terbanyak. Pengprov akan mendukung penuh setiap event di Surabaya, termasuk meminjamkan peralatan,” jelasnya.
Dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya atas pelantikan Pengcab FTI Surabaya turut mendapat apresiasi dari Kirana. Ia berharap sinergi antara pemerintah dan pengurus cabang mampu mencetak atlet-atlet berprestasi.
“Moto kami tetap sama, dari Jawa Timur menuju prestasi dunia. Jadi saya harap Kota Surabaya bisa memberikan banyak atlet menuju PON 2028,” harapnya.
Ketua FTI Surabaya, Juliana Eva Wati, menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan. Ia menyatakan komitmennya untuk menjadikan organisasi FTI Surabaya sebagai wadah yang solid dan kompetitif.
“Alhamdulilah, ini menjadi amanah baru bagi saya yang baru saja dilantik menjadi pengurus triathlon Kota Surabaya,” kata Jeje.
Selain itu, Jeje juga menargetkan fokus jangka pendek, yakni mempersiapkan para atlet untuk berlaga di Porprov Jawa Timur pada Juni 2025 mendatang.
“Karena kami akan mengirimkan lima atlet, insyaallah kami akan menyumbangkan lima emas untuk Kota Surabaya,” pungkasnya. (*/Pr/C1)