BicaraIndonesia.id, Jakarta – Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak gempa di Vanuatu. Bantuan tersebut dilepas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Jumat 27 Desember 2024.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mewakili Presiden Prabowo Subianto, melepas bantuan kemanusiaan tersebut.
“Bapak Presiden memerintahkan kami untuk segera mengirimkan bantuan untuk dapat meringankan masyarakat korban gempa bumi Vanuatu 17 Desember 2024 lalu,” ujar Menko PMK Pratikno dalam pernyataan tertulisnya dikutip pada Senin 30 Desember 2024.
“Bantuan ini adalah wujud solidaritas kemanusiaan dan komitmen Indonesia terhadap negara-negara sahabat,” imbuhnya.
Bantuan yang dikirim Indonesia meliputi tim Emergency Medical Team (EMT). Tim ini terdiri dari 15 tenaga kesehatan profesional, meliputi dokter umum, dokter spesialis bedah, ortopedi, penyakit dalam, anestesi, perawat, dan apoteker. Tim gabungan ini berasal dari Kemenkes, TNI, Polri, dan organisasi profesional.
Selain itu, tim yang dikirim juga dilengkapi obat-obatan penting yang akan digunakan untuk memberikan layanan kesehatan darurat di lokasi bencana.
Di samping tenaga kesehatan, Indonesia juga mengirimkan logistik kebutuhan dasar seberat 50,5 ton. Logistik tersebut mencakup tenda pengungsi, tenda keluarga, jerigen lipat, matras, selimut, peralatan memasak, genset, perahu dan mesin perahu.
Bahkan, Pemerintah Indonesia juga menyediakan makanan siap saji, paket sembako, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta obat-obatan. Total nilai bantuan ini mencapai USD 726,9 ribu.
Pratikno menjelaskan bahwa bantuan tersebut juga dilengkapi dengan peralatan khusus seperti lampu portabel, lampu tenaga surya, dan alat pemotong besi serta beton untuk mendukung pemulihan infrastruktur di Vanuatu.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK turut menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo agar tim yang diberangkatkan dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Pihaknya juga meminta agar komunikasi dan kerja sama, baik dengan pemerintah Vanuatu maupun masyarakat setempat, harus optimal untuk memastikan bantuan dapat diterima dan dimanfaatkan secara maksimal.
Pratikno mengungkapkan bahwa Presiden berharap melalui bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, dapat meringankan beban masyarakat Vanuatu. Juga, sekaligus mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara.
“Bantuan kemanusiaan ini adalah bentuk diplomasi yang memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Vanuatu,” ungkap Menko PMK. (*/Pr/A1)