Bicaraindonesia.id, Bogor – Untuk mendukung pelaksanaan (Pemilu) tahun 2024 berjalan aman, lancar dan damai, Polri telah menyiapkan 1.500 personel dengan berbagai kualifikasi.
Sejumlah kualifikasi itu di antaranya, Pasukan Huru-hara (PHH), Anti Anarkis, Penjinak Bom (Jibom), Satuan Perlawanan Terror (Wanteror) hingga KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif).
Hal tersebut disampaikan Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024 di Lapangan Singa Lodaya, Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu 7 Februari 2024.
Fadil mengatakan, bahwa tingkat kerawanan dalam Pemilu pasti akan terjadi dinamika. Untuk itu, ia meminta jajaran Polri harus siap mengantisipasinya.
“Sebagai insan Tribrata kita harus mampu dan siap mengantisipasi segala potensi gangguan keamanan yang akan terjadi. Serta menentukan pola tindak yang efektif dan efisien dalam mewujudkan situasi yang kondusif, sejuk dan damai,” kata Fadil dalam keterangan tertulis, seperti dikutip pada Rabu 7 Februari 2024.
Karenanya, apel gelar pasukan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel, peralatan kendaraan, serta sarana dan prasarana dalam pengamanan Pemilu dan Harkamtibmas 2024. Sehingga Pemilu dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Menurut dia, Pemilu adalah sebuah proses keberlanjutan tata pemerintahan yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Oleh karena itu, Polri bertanggung jawab mengamankan tahapan pemilu yang saat ini sedang berjalan dengan Sandi Operasi Mantap Brata 2023-2024.
“Saat ini kita sedang menghadapi kampanye yang akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024, kemudian pada tanggal 11-13 Februari 2024 memasuki masa tenang dan selanjutnya akan memasuki tahapan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024 yang menjadi puncak rangkaian pemilu yang dilanjutkan dengan penghitungan suara,” ujar Fadil.
Fadil pun menyampaikan beberapa hal yang ditekankan untuk para personel Polri. Pertama, ia meminta para personel untuk memastikan peralatan dan perlengkapan pendukung yang lainnya dalam kondisi siap operasional.
“Jaga kondisi kesehatan agar setiap saat kita siap melaksanakan tugas,” ucapnya.
Selanjutnya, anggota diminta mengisi waktu dengan latihan. Selain itu, anggota juga diminta paham menggunakan peralatan dan persenjataan yang akan dilaksanakan dalam tugas sesuai dengan SOP.
Kemudian, anggota juga harus selalu berkoordinasi dan membangun komunikasi. Serta pengamatan perkembangan situasi sehingga selalu siap kapanpun dibutuhkan.
“Jalin komunikasi dan pertajam fungsi koordinasi dengan fungsi intelejen sebagai sumber informasi awal,” pesannya.
Sementara kepada unsur pimpinan, Fadil meminta agar senantiasa memonitor dan melaksanakan analisa dan evaluasi situasi harian. Ini agar selalu mendapatkan perkembangan terkini dalam menghadapi situasi.
“Junjung tinggi etika pengabdian, etika kenegaraan dan etika kelembagaan sebagai insan Bhayangkara,” tandasnya. (Hum/Polri/A1)