Bicaraindonesia.id, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bersiap menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Kesiapan itu telah dilakukan, agar masyarakat bisa merayakan dengan kondusif dan aman.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jateng, di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Selasa, 5 Desember 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyatakan, dalam pertemuan tersebut, semua pihak telah menyatakan kesiapannya dalam menghadapi Nataru.
“Seluruh instansi memberikan laporan kesiapan, termasuk instansi, seluruh Forkopimda, kesiapan daripada terkait arus mudik, arus balik, dari Pertamina, PLN, Bulog, BPS, BI, sudah menyiapkan laporan. Bahwa seluruh instansi sudah siap menghadapi Nataru,” kata Nana dalam keterangan tertulisnya di Semarang, seperti dikutip pada Rabu, 6 Desember 2023.
Nana menuturkan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai, yakni aksi teror tempat ibadah, perkelahian antar warga, razia atribut Natal, pencurian rumah kosong, dan perayaan tahun baru dengan petasan yang membahayakan.
Untuk lalu lintas maupun angkutan Natal dan Tahun Baru, secara nasional diperkirakan potensi pergerakan masyarakat kali ini mencapai 107,63 juta orang. Atau mengalami kenaikan 143,65 persen dibanding 2022 yang tercatat 44,17 juta orang.
Ditambahkan, Jawa Tengah menjadi salah satu daerah tujuan perjalanan terbesar, dengan prediksi 14,86 juta orang atau 13,80 persen. Jateng juga menjadi provinsi dengan pergerakan terbesar sekitar 14,22 juta orang, atau 13,21 persen.
Dengan prediksi puncak arus mudik pada 22-23 Desember 2023. Kemudian puncak arus balik diprediksi pada 26 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
“Kami siap melakukan patroli mobil di lokasi rawan kemacetan, meliputi objek wisata, pusat keramaian, dan pasar tumpah,” jelas Pj Gubernur.
Pihaknya juga akan melakukan pemasangan rambu portabel berupa MMT untuk melengkapi kekurangan rambu lalu lintas, dan pemasangan sepuluh titik CCTV. Terkait objek wisata, pihaknya meminta penyedia tempat wisata meningkatkan pelayanan tempat wisata yang memadai.
“Kesiapsiagaan daripada personel. Tadi disampaikan di waktu bersamaan, Kapolda menyampaikan akan melakukan operasi lilin, pangdam menyiapkan beberapa personel untuk mengantisipasi itu. Karena Jawa Tengah merupakan sentral, paku. Mau ke Jawa Timur, lewat Jawa Tengah. Di samping itu banyak orang Jateng berada di luar,” sambungnya.