Bicaraindonesia.id – Untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengadakan apel cipta kondisi di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Rabu sore, 1 November 2023.
Apel bertujuan untuk meningkatkan penertiban terhadap aktivitas minuman keras (miras) tanpa izin, judi maupun prostitusi.
Dalam arahannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga Surabaya tetap aman dalam situasi apapun.
“Surabaya ini harus menjadi kota yang aman. Oleh karena itu, ciptakanlah rasa aman itu di masyarakat,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa Surabaya adalah kota yang patuh terhadap hukum. Oleh sebab itu, ia memerintahkan jajarannya jika menemukan kegiatan apapun yang melanggar hukum, agar segera menindaknya.
“Kita jaga kota ini untuk anak cucu kita, jangan sampai ada tempat-tempat yang berkedok apapun tapi di dalamnya ada prostitusi. Haramkan itu (prostitusi) di Kota Surabaya, tidak ada agama apapun yang menghalalkan prostitusi itu,” ucapnya.
Ia juga meminta jajarannya untuk menjunjung tinggi martabat Surabaya sebagai kota yang bermartabat dan beragama. Menurutnya, sekarang ini adalah saatnya semua pihak bersatu dan memberantas kemaksiatan, seperti miras tanpa izin, judi ataupun prostitusi.
“Jangan berharap Surabaya akan aman, bahagia dan nyaman kalau kemaksiatan kita biarkan berkembang bebas di Surabaya. Maka saatnya kita hentikan itu semua, jangan ragu-ragu teman-teman untuk melangkah memberantas kemaksiatan yang ada,” tegasnya.
Wali Kota Eri juga menyampaikan bahwa ia masih mendengar informasi jika pada malam hari masih ada beberapa lokasi yang menjadi tempat anak-anak muda berpesta miras. Begitu juga dengan dugaan praktik prostitusi juga disebutkannya masih ada di Kota Pahlawan.
“Surabaya ini kota berakhlak, kota yang menjaga akidah agama, kota yang toleran, kota yang menghormati peraturan perundangan. Maka kita jaga Surabaya ini, dalam kondisi aman, warganya tetap rukun dan kita singkirkan yang seperti ini (kemaksiatan),” harapnya.
Namun demikian, Wali Kota Eri mengakui bahwa upaya membersihkan kemaksiatan di Surabaya tentu tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah tanpa ada dukungan dari masyarakat.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri bersama Forkopimda mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut menjaga keamanan Surabaya.
“Saya akan terus mengajak warga Surabaya. Karena kalau kita hanya mengandalkan pemerintah saja, maka tidak akan mungkin bisa menyelesaikan semuanya,” ungkap dia.
Untuk itu, Wali Kota Eri berharap kepada semua elemen masyarakat agar membantu pemerintah dalam membersihkan praktik kemaksiatan di Surabaya.
Ia ingin menjadikan Surabaya ini sebagai kota yang penuh dengan akidah agama dan patuh terhadap aturan hukum.
“Saya tidak mau kota ini hancur untuk masa depan anak cucu kita. Karena mereka yang akan menjadi pemimpin di masa depan, sehingga harus dijaga kota ini,” pungkasnya. ***
Editorial: A1