Bicaraindonesia.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka sekaligus meresmikan Underpass Bunderan Satelit Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Jum’at (31/5/2019). Proyek pengurai kemacetan di wilayah Surabaya Barat itu menjadi yang pertama di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mengatakan proyek overpass dan underpass bunderan satelit, merupakan hasil dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengembang di wilayah Surabaya Barat.
“Tujuan dibangunnya ini untuk memecah kemacetan lalu lintas di bunderan satelit. Karena selama ini kawasan Surabaya Barat ini berkembang dengan pesat,” kata Wali Kota Risma
Dengan dibukanya underpass pertama di Surabaya itu, Wali Kota Risma optimis jika ke depan potensi kemacetan di Wilayah Surabaya Barat bisa menurun. Ia pun bersyukur karena salah satu proyek mercury di Surabaya itu akhirnya bisa rampung.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, karena ini adalah underpass pertama di Kota Surabaya,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan jalur underpass ini memiliki panjang mencapai 450 meter, dengan lebar jalur 16,8 meter. Jalan ini memiliki 4 lajur dengan 2 arah pembagi. Sementara untuk kelandaian jalan lebih kurang 3 persen.
“Sebelumnya terdapat 4 titik simpang, namun setelah ada underpass hanya ada 2 simpang. Karena titik simpang berkurang, maka jumlah Traffic Light (TL) juga berkurang. Sehingga waktu tempuh juga berkurang,” kata Irvan.
Irvan mengungkapkan sebelum ada underpass dan overpass, untuk menuju Jalan HR Muhammad dari Jalan Mayjend Sungkono, dibutuhkan waktu 10 menit. Namun, dengan adanya underpass hanya membutuhkan waktu 2 menit.
”Adanya underpass ini bisa mengurangi 51,4 persen panjang antrian pada simpang bunderan satelit. Sehingga kemacetan otomatis juga berkurang di kawasan tersebut,” ujarnya.
Ia memastikan, bahwa Dishub Surabaya juga telah melakukan konsep manajemen dan rekayasa lalu lintas operasional Kawasan Underpass Satelit Jl. Mayjen Sungkono tersebut. Pelebaran telah dilakukan di Jl. Mayjen Sungkono dan Jl. Mayjen HR. Muhammad untuk memberikan ruang Oprit Jalan Masuk Kendaraan menuju underpass. “Tujuannya agar tidak terjadi antrian kendaraan yang hendak melalui underpass maupun overpass,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengaturan arus lalu lintas di overpass jalur sisi barat pergerakan utara – selatan dan jalur sisi timur, pada pergerakan selatan – utara. Selain melakukan rekayasa lalin, Irvan menyebut, di kawasan itu juga telah dilakukan pemasanagan empat buah titik kamera CCTV.
“Ini dapat menghemat waktu masyarakat, waktu untuk antri dan perjalanan. Orang yang mungkin dulu mencapai Jalan Adityawarman 5 menit, menjadi 2 menit. Kita akan mengevaluasi efektivitas underpass selama seminggu ke depan,” jelasnya.
Untuk diketahui, Jalan overpass ini melayani pergerakan Barat ke Barat yakni Jl. Mayjen Hr. Muhammad kembali ke Jl. Mayjen Hr. Muhammad. Selanjutnya, arah Timur ke Timur yaitu Jl. Mayjen Sungkono kembali ke Jl. Mayjen Sungkono. Kemudian akses Tol menuju Jl. Raya Kupang Indah dan Jl. Mayjen Sungkono. Jl. Raya Kupang Indah menuju Jl. Mayjen Hr. Muhammad dan Akses Tol.
Tak hanya itu, untuk rekayasa lalin, Dishub Surabaya juga telah melakukan Pengaturan Persimpangan Bersinyal / APILL pada simpang Jl. Mayjen Sungkono – Akses Tol – Overpass dan pada simpang Jl. Raya Kupang Indah – Jl. Mayjen Sungkono – Overpass.