Bicaraindonesia.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, situasi geopolitik dunia telah berubah drastis akibat konflik Rusia-Ukraina. Karena itu, semua kepala daerah diminta waspada dan mengantisipasi dampak isu ini khususnya pada bidang pangan.
Pernyataan tersebut dikatakan Gubernur Ganjar, dalam acara peresmian kantor cabang Bank Jateng di Mungkid, Magelang pada Rabu (16/3/2022).
“Hati-hati, sekarang harga minyak dunia naik, biasanya kemudian harga gas naik. Itu akan berpengaruh pada kita,” kata Gubernur Ganjar sebagaimana dikutip dalam laman humas.jatengprov.go.id pada Jumat (18/3/2022).
Gubernur menerangkan, akan banyak komoditas yang bisa terpengaruh akibat naiknya harga minyak dan gas dunia. Termasuk pupuk dan kebutuhan pokok lainnya.
“Maka saya minta siapkan politik pangan. Kalau biasanya hanya tanam padi, sekarang siapkan tanaman pendamping seperti jagung, singkong dan lainnya,” imbaunya.
Menurut dia, saat ini harga minyak goreng masih tinggi. Meski operasi pasar terus dilakukan, namun dinilainya belum bisa menyelesaikan persoalan.
“Hati-hati, itu bisa mengganggu kondisi ekonomi kita. Biasanya volatile food (inflasi komoditi pangan) bisa naik. Kita harus jaga-jaga, apalagi sebentar lagi Ramadhan,” tegasnya.
Pihaknya juga sedang menyusun strategi untuk mengantisipasi dampak-dampak yang kemungkinan timbul akibat gejolak politik dunia. Salah satunya meminta Bank Jateng mengggandeng Bank Indonesia termasuk para pakar untuk menyusun rencana antisipasi penyelesaian masalah-masalah itu.
“Roadmap harus bisa memotret kondisi ekonomi dunia. Kalau dalam posisi seperti ini, kita proyeksi sampai 5-10 tahun ke depan, apa yang bisa dilakukan. Politik pangannya harus bagaimana, energi, perdagangan, pariwisata, UMKM dan lain-lain harus bagaimana. Harus ada antisipasi-antisipasi dan dicarikan penyelesaian,” pungkasnya. (*/A1)