BicaraIndonesia.id, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan transparan melalui peluncuran inovasi digital terbaru bernama Smile Connected.
Program ini secara resmi diluncurkan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bandung, Jalan Cianjur, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Smile Connected merupakan bagian dari transformasi digital Kota Bandung dalam rangka memberikan layanan publik yang terintegrasi dan inklusif.
Farhan menegaskan bahwa Smile Connected adalah bagian dari strategi besar Kota Bandung untuk menghadirkan pelayanan publik yang terhubung dan proaktif.
“Smile Connected bukan sekadar alat digital, tetapi jembatan pelayanan antara pemerintah dengan warga. Kita ingin seluruh lapisan masyarakat, dari pelaku usaha hingga warga biasa, merasa dekat dan terbantu dengan kehadiran layanan ini,” ujar Farhan dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (4/6/2025).
Farhan juga menyebutkan bahwa kecamatan tidak lagi hanya menjadi unit administratif, tetapi bertransformasi menjadi garda terdepan pelayanan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin setiap warga Kota Bandung bisa mengakses informasi, mengurus perizinan, hingga menyampaikan pengaduan hanya lewat satu sistem yang mudah dijangkau di kecamatan. Ini adalah wujud dari semangat Bandung sebagai Kota Utama,” tambahnya.
Peluncuran Smile Connected menandai era baru pelayanan publik di Bandung berbasis teknologi digital. Program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung.
Kepala DPMPTSP Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menjelaskan bahwa Smile Connected merupakan akronim dari Sarana Media Informasi dan Layanan Elektronik Terkoneksi, yaitu sistem pelayanan digital yang berbasis anjungan elektronik dan tersedia di kantor kecamatan.
“Inovasi ini adalah bentuk nyata integrasi layanan publik. Smile Connected menyediakan informasi dan layanan perizinan, non-perizinan, pengaduan, jadwal jemput bola, hingga video tutorial yang bisa diakses langsung oleh masyarakat,” jelas Ronny.
Untuk tahap awal, Smile Connected telah dipasang di enam kecamatan yang memiliki jumlah pelaku usaha dan permohonan perizinan terbanyak. Enam kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Antapani, Andir, Astanaanyar, Buahbatu, Sukasari, dan Sukajadi.
“Kami prioritaskan kecamatan yang padat aktivitas usaha. Untuk 24 kecamatan lainnya, sudah kami ajukan dalam anggaran perubahan agar dapat segera menyusul,” imbuhnya.
Program Smile Connected menjadi tonggak penting dalam transformasi digital pelayanan publik di Kota Bandung. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pelayanan berbasis digital di seluruh wilayah kota.
Dengan adanya Smile Connected, Pemkot Bandung berharap seluruh kecamatan dapat menjadi simpul pelayanan publik yang cepat, mudah, transparan, dan membahagiakan warganya. (*/Sp/C1)