BicaraIndonesia.id, Gresik – Anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Ahmad Riyadh, menyatakan bahwa pelaksanaan “Freeport Grassroots Tournament Gresik 2025” kali ini lebih profesional dan terbuka dalam hal penilaian pemain dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Turnamen ini juga mengalami peningkatan kualitas, yang sebelumnya menggunakan lapangan sepak bola biasa, kini menggunakan Stadion Gelora Joko Samudro Kabupaten Gresik.
“Grassroots ini sendiri sangat penting. Sekarang penyelenggaranya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Riyadh saat ditemui wartawan setelah acara di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu (27/4/2025).
Riyadh menegaskan bahwa keberadaan program grassroots sangat penting untuk masa depan sepak bola Indonesia. PSSI tidak akan bisa berkembang secara maksimal tanpa dukungan berbagai pihak, termasuk orang tua, perusahaan, pengusaha, dan pemerintah daerah yang turut membantu memajukan sepak bola.
Melihat potensi talenta muda yang tampil di turnamen ini, Riyadh berharap Sekolah Sepak Bola (SSB) yang sudah terafiliasi dengan PSSI dapat menerapkan program pembinaan yang terstruktur dan seragam, baik di pusat maupun daerah.
“Jika seluruh program pembinaan terstruktur dan sama, hasil dari pembinaan sepak bola usia dini akan terukur,” tambahnya.
Di Gresik sendiri, kini telah aktif sekitar 20 SSB, dan secara keseluruhan di Jawa Timur, hampir 1.500 SSB yang terafiliasi dengan PSSI.
Dengan pengelolaan yang baik seperti yang dilakukan dalam turnamen ini, Riyadh optimistis bahwa Indonesia akan memiliki banyak pemain muda yang siap bersaing di level internasional.
“Kalau dikelola dengan baik seperti Freeport Grassroots ini, tiga hingga lima tahun ke depan, untuk kategori U-15 dan U-16 kita bisa sukses,” tuturnya.
Pada turnamen ini, diikuti oleh 20 tim dari berbagai SSB di Gresik. Di kategori usia di bawah 10 tahun (U-10), SSB Pesawat Wadeng berhasil meraih juara, sementara di kategori usia di bawah 12 tahun (U-12), gelar juara diraih oleh SSB Sindogres.
Pemain terbaik U-10 diraih oleh M Liyan dari Pesawat Wadeng, sedangkan pemain terbaik U-12 diraih oleh Tian dari Sindogres. Untuk penghargaan fair play, tim Sindogres meraih penghargaan untuk kategori U-10, sementara untuk U-12 diraih oleh PERSEKAP.
Pada kategori penjaga gawang terbaik, Amril dari Pesawat Wadeng dinobatkan sebagai kiper terbaik U-10, sedangkan Keanu dari Sindogres meraih penghargaan sebagai kiper terbaik U-12. ***
Laporan: Dimas AP
Editorial: A1