Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Taman Surya Balai Kota, Minggu pagi, 19 Mei 2024.
Festival dengan mengusung tema ‘The History of Rujak Cingur’ ini dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.
Selain Festival Rujak Uleg, pemkot juga menyajikan penampilan teatrikal bertema Pasar Suroboyo. Bahkan, ada pula penampilan fashion show busana ‘Akulturasi Budaya Surabaya’.
Fashion show busana itu diikuti sekitar 128 peserta dari Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya. Masing-masing peserta memperagakan busana Surabaya European Style, Surabaya Oriental Looks, Surabaya Ampel’s Fusion, dan Surabaya Local Pride.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Armuji, tampak hadir dalam festival Rujak Uleg 2024. Keduanya juga turut serta memeriahkan festival dengan menjadi pemeran utama teatrikal Pasar Suroboyo.
Eri mengungkapkan alasan dipilihnya tema ‘The History of Rujak Cingur’ dalam festival di tahun 2024. Menurut dia, rujak uleg adalah simbol dari rasa kebersamaan dan gotong-royong warga Surabaya. Seperti halnya ketika para pahlawan berjuang bersama dalam merebut kemerdekaan dari tangan Belanda.
“Ketika itu Belanda meminta agar warga pindah dari Kota Surabaya untuk dikuasai. Tetapi bagaimana warga Surabaya menjadi satu kesatuan mengusir Belanda, dan itu dituangkan di dalam rujak uleg,” kata Eri.
Lebih dari itu, ia juga mengibaratkan rujak uleg seperti Kota Surabaya. Dimana di dalamnya, Surabaya terdapat berbagai suku, agama, serta lapisan masyarakat yang menjadi satu. “Maka itulah Surabaya dibangun atas nama kebersamaan seperti rujak uleg,” ucap dia.
Untuk itu, Eri tidak ingin Surabaya dibangun hanya dari pemerintah kota. Akan tetapi dibangun dengan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan gotong royong bersama warga dan seluruh stakeholder yang ada.
“Jadi bukan seperti Rambo yang ‘one man show’ yang menampilkan pekerjaannya sendiri. Tetapi Surabaya ini seperti rujak uleg, maka dari itu Surabaya berhasil menurunkan angka stunting hingga kemiskinan,” tuturnya.
Dalam Festival Rujak Uleg 2024 ini, Pemkot Surabaya menyajikan 731 porsi rujak uleg. Jumlah porsi rujak uleg yang disuguhkan kepada masyarakat ini sesuai dengan angka peringatan HJKS ke-731. Selain itu, ada 800 porsi rujak uleg yang disajikan dan dibagikan oleh 432 peserta festival kepada ribuan pengunjung.
Di momen HJKS ke-731, Eri ingin mewujudkan Surabaya yang lebih sejahtera ke depannya. Untuk mencapai hal itu, maka pemkot akan membentuk Kampung Madani untuk bersama-sama menurunkan kemiskinan hingga stunting.
“Karena dengan kebersamaan seperti rujak uleg, maka kemiskinan di Surabaya turun menjadi 4,6 persen, dan stunting-nya kemarin 1,6 persen terendah se-Indonesia. Nah ini menunjukkan kebersamaan,” ungkapnya.
Karena itu, Eri berharap, warga Surabaya tetap menjaga rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang telah dibangun saat ini. Sebab, ia mengakui bahwa Surabaya saat ini masih belum merdeka dari kemiskinan, stunting dan putus sekolah.
“Maka dari itu kita membutuhkan kekuatan kebersamaan seperti filosofi rujak uleg, menjadi satu bagian besar dan membentuk Kampung Madani, kampung yang beradab untuk mewujudkan kesejahteraan warga Surabaya,” harapnya. (*/C1)