Bicaraindonesia.id, Jakarta – Untuk mendukung upaya peningkatan angka cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Digital Transformation Office meluncurkan aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
Peluncuran itu sekaligus dilakukan uji coba dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kepulauan Riau pada Rabu (18/05/2022) lalu.
“Kami launching dan sudah digunakan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) untuk melakukan pencatatan data imunisasi anak secara digital,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Selasa, (24/5/2022).
ASIK merupakan bagian dari misi Kemenkes RI dalam upaya mentransformasikan layanan kesehatan. Caranya, yakni dengan membantu para tenaga kesehatan melakukan pencatatan data pasien yang lebih efisien dan terintegrasi dalam satu database.
Kelebihan lainnya adalah aplikasi dapat digunakan tanpa terhubung dengan internet untuk memudahkan tenaga kesehatan di wilayah 3T. Hal ini juga termasuk dalam upaya peningkatan pendataan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, bahwa sistem ini kurang lebih sama dengan pendataan vaksinasi COVID-19. Nantinya, anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi akan terekam digital di ASIK yang juga terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Pengintegrasian ini untuk memudahkan orang tua mengakses data imunisasi anak di mana pun dan kapan pun, bahkan hingga belasan tahun ke depan. Jadi ketika anak membutuhkan rekam imunisasi untuk keperluan sekolah, semua data bisa dengan aman tersimpan di database Kemenkes.
“Aplikasi ini akan kita berikan ke semua Puskesmas dan Dinkes-Dinkes, supaya datanya juga ada di Dinas Kesehatan,” kata Menkes.
Nantinya, selama BIAN berlangsung, para tenaga kesehatan di Posyandu dan Posbindu melakukan pencatatan dengan mudah melalui aplikasi di ponsel. Bahkan, lebih mudah dibawa saat imunisasi di lokasi target balita.
Source: Humas Kemenkes
Editorial: A1