Bicaraindonesia.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menaruh perhatian serius kepada generasi muda Indonesia agar tidak menjadi korban propaganda radikalisme dan terorisme.
Penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya didominasi oleh kelompok produktif yaitu anak muda yang masuk kategori generasi Milenial dan Z. Hal ini tentu bisa menjadi bom waktu dikemudian hari, apabila para anak muda ini justru terjerembab ke dalam ideologi radikalisme dan terorisme.
“Gen Z dan Milenial mendominasi. Kita harus memiliki daya tahan yang baik, ketahanan di bidang ideologi yang mumpuni agar anak muda tidak terpengaruh paham radikal dan terorisme,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar sebagaimana dilansir dalam laman resminya, Sabtu (23/10/2021).
BNPT melihat, sumber ketahanan agar tidak terpengaruh paham radikal dan terorisme sewajarnya dapat hadir pertama kali dari lingkungan keluarga. Selanjutnya, ketahanan dari lingkungan pendidikan yaitu sekolah.
“Jangan sampai anggota keluarga ini ikut kegiatan mengarah pada kejahatan termasuk terorisme. Peran pendidikan dari keluarga oleh orang tua, ayah dan ibu ini pertahanan utama,” ujarnya.
Kemudian, ketahanan dalam menangkal virus radikal dan terorisme, juga datang dari tokoh agama yang selalu mengajarkan pentingnya moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.