Bicaraindonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter kubik per detik, dimana Kota Manado pernah mengalami banjir bandang pada tahun 2014.
Di samping itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan juga dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik, PLTM dengan kapasitas 2 x 0,70 MW serta pengembangan pariwisata.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, rata-rata progres pengerjaan Paket 1 mencapai 59,40 persen, sedangkan Paket 2, mencapai 76,80 persen. Jadi, total progres telah mencapai 61,39 persen.
“Diharapkan (pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, red) bisa selesai akhir tahun 2020 ini,” kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Minggu (1/3/2020).
Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare. Bendungan ini dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp 1,46 triliun.
Menteri Basuki menyebut, pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Bendungan Kuwil Kawangkoan relatif lancar.
“Mudah-mudahan sudah tidak ada masalah. Saya rasa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara aktif sekali sehingga saya tidak khawatir soal lahan. Kita siap ganti untung, tinggal prosesnya saja,” ujar Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, pembebasan lahan bukanlah suatu kesulitan, melainkan pernak-pernik pekerjaan. Sebab, pembebasan lahan bukan hanya sekadar masalah uang tetapi ada nilai-nilai sentimentil yang melekat.
Selain Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow. Bendungan yang mulai dibangun pada 2015 dan ditargetkan selesai pada 2021 progresnya telah mencapai 50,37 persen.
Bendungan ini memiliki daya tampung 16,10 juta meter kubik dan luas genangan 97,46 hektare. Bendungan ini berguna untuk sumber air daerah irigasi seluas 2.214 hektare, penyediaan air baku 500 liter per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 3,3 MW.
Source: Kemen PUPR
Editorial: A1