Bicaraindonesia.id, Surabaya – Hasil seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 telah diumumkan pada Selasa (18/3/2025).
Jawa Timur (Jatim) kembali mencatatkan prestasi sebagai provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang lolos SNBP, yakni sebanyak 27.994 orang.
Pencapaian ini menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima melalui SNBP selama enam tahun berturut-turut.
Di peringkat kedua, Jawa Barat meloloskan 18.437 siswa, disusul Jawa Tengah dengan 14.676 siswa. Sementara itu, Sumatera Utara berada di peringkat keempat dengan 13.510 siswa, dan Aceh di posisi kelima dengan 8.427 siswa yang diterima melalui jalur SNBP.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para siswa yang telah berjuang untuk lolos PTN melalui jalur SNBP.
“Alhamdulillah, berdasarkan pengumuman Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) pada Selasa (18/3) sore, Jatim kembali menjadi provinsi terbanyak yang siswanya lolos PTN melalui jalur tanpa tes,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (19/3/2025).
Gubernur Khofifah juga menyampaikan ucapan selamat kepada para siswa yang berhasil lolos SNBP. Ia menegaskan bahwa perjuangan mereka turut mengantarkan Jatim mempertahankan posisi sebagai provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang diterima melalui SNBP sejak 2020.
Selain itu, ia juga mengapresiasi peran guru bimbingan konseling (BK) serta para orang tua yang telah mendampingi siswa dalam proses seleksi.
Menurutnya, pendampingan dari guru dan orang tua sangat berpengaruh, terutama mengingat ketatnya seleksi SNBP 2025 yang mencapai sekitar 22 persen atau setara dengan perbandingan 1:5.
“Tentu kita bersyukur bahwa para siswa Jatim berhasil lolos dalam seleksi yang begitu ketat,” tuturnya.
Selain menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak yang lolos SNBP, Jatim juga mencatat jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah terbanyak secara nasional.
Dari 36.071 pelamar, sebanyak 6.601 siswa asal Jatim berhasil diterima dengan KIP Kuliah. Peringkat kedua dan ketiga ditempati Sumatera Utara dengan 5.873 siswa dari 21.689 pelamar, serta Jawa Barat dengan 5.104 siswa dari 34.700 pelamar.
Gubernur Khofifah mengapresiasi banyaknya siswa yang berhasil lolos dengan skema KIP Kuliah. Ia menegaskan bahwa program ini membuka kesempatan bagi siswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Ini menjadi bukti bahwa pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Mereka yang kurang beruntung secara ekonomi mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah dengan KIP Kuliah,” tegasnya.
Gubernur Khofifah juga berharap agar para penerima KIP Kuliah dapat terus meningkatkan prestasi akademik mereka. Ia menekankan pentingnya semangat belajar agar mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Bagi siswa yang belum lolos SNBP, Gubernur Khofifah memberikan motivasi agar tetap semangat dan mempersiapkan diri menghadapi jalur seleksi lainnya, seperti Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
“Bagi yang masih belum diterima, jangan patah semangat. Saya berharap mereka bisa fokus menyiapkan UTBK-SNBT. Saya juga meminta kepala sekolah dan guru untuk terus mendampingi anak-anak agar berhasil dalam seleksi berikutnya,” pesannya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paweai, turut mengapresiasi capaian sekolah-sekolah dalam mendukung siswa lolos SNBP. Ia menekankan pentingnya persiapan bagi siswa yang akan mengikuti UTBK-SNBT.
“Fasilitas bimbingan belajar saat ini sangat dibutuhkan bagi siswa yang belum lolos SNBP. Saya berharap sekolah dapat menyiapkan bimbingan dan pendampingan secara optimal agar siswa bisa berhasil dalam seleksi tes mendatang,” ujarnya.
Aries menambahkan bahwa UTBK-SNBT akan menjadi tantangan tersendiri karena tingkat persaingan yang ketat. Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan mental dan psikologis siswa agar dapat fokus saat mengikuti ujian.
“Jika siswa grogi atau tidak fokus, kesempatan mereka untuk mengikuti seleksi nasional akan hilang. Mereka hanya bisa bersaing di jalur Mandiri masing-masing PTN. Oleh karena itu, saya berharap sekolah benar-benar menyiapkan materi dan pendampingan yang matang untuk siswa,” tegasnya.
Sebagai informasi, Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menyediakan total daya tampung sebanyak 181.425 kursi.
SNBP 2025 diikuti oleh 146 PTN, yang terdiri dari 76 PTN akademik, 44 PTN vokasi, dan 26 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Adapun total siswa yang lolos SNBP 2025 berjumlah 173.028, dengan rincian 150.547 siswa diterima di PTN akademik (97,02 persen dari daya tampung) dan 22.481 siswa di PTN vokasi (85,65 persen dari daya tampung). ***
Laporan: Dwi P
Editorial: A1