BicaraIndonesia.id, Surabaya – Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi bernama Visionaries. Yakni, sebuah sistem informasi publik berbasis smartpole atau tiang lampu cerdas untuk mendukung peningkatan pelayanan kota cerdas.
Inovasi besutan tim Frequency Freaks ini merupakan implementasi tiga dari enam pilar kota cerdas yakni Smart Government, Smart Society, dan Smart Branding.
Ketua Tim Frequency Freaks ITS Muhammad Ali Akbar mengatakan, sistem informasi publik yang memadai akan mempermudah akses layanan masyarakat untuk mewujudkan ketiga pilar tersebut.
“Terlebih lagi dapat dioptimalkan dengan pemanfaatan teknologi,” ujar Ali Akbar dalam siaran persnya dikutip Jumat 25 Oktober 2024.
Bersama kedua rekan timnya, Mohammad Rifqi Firmansyah dan Deshan Dinyanovan Prabawa, Visionaries dirancang untuk dapat mengintegrasikan berbagai jasa layanan publik. Di antaranya meliputi, peringatan dini terkait kebencanaan, layanan iklan bagi usaha dan pariwisata lokal, hingga pemantauan kondisi cuaca secara real-time.
“Secara tak langsung akan menggerakkan interaksi yang lebih efektif antara pemerintah dengan masyarakat,” tambahnya.
Dirancang untuk beroperasi di Kota Denpasar, Bali, Visionaries terafiliasi dengan sejumlah instansi pemerintahan yang menyediakan informasi publik terkait. Di antaranya adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kota Denpasar.
Ali dan tim pun bermitra dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali untuk menyediakan informasi pariwisata.
Dalam sistem kerjanya, smartpole akan menangkap informasi yang diperbarui secara berkala oleh setiap instansi dengan menggunakan antena.
Data-data tersebut kemudian akan masuk ke sistem server Visionaries, untuk selanjutnya diolah dan ditampilkan melalui monitor yang terpasang sebagai rangkaian pada tiang cerdas.
“Kami mengoperasikannya dengan bantuan (bahasa pemrograman) Python,” ungkap Ali.
Smartpole yang didesain oleh tim asal Departemen Teknik Elektro ITS ini pun menyajikan sejumlah fitur-fitur inovatif. Fitur dengan tajuk Bali Today! memberikan informasi kepada masyarakat dan wisatawan terkait destinasi wisata di Provinsi Bali.
Masih terkait dengan pariwisata dan ekonomi lokal, terdapat fitur Smart Ads yang bisa dimanfaatkan oleh pebisnis setempat untuk mempromosikan usahanya secara luas.
Tak hanya itu, ada fitur Early Warning System (EWS) sebagai peringatan dini bencana khususnya tsunami dan gempa bumi yang terintegrasi dengan alarm.
Ali dan timnya menilai layanan ini penting sebab Kota Denpasar masuk dalam daerah yang berpotensi terdampak megathrust.
Tak ketinggalan, Visionaries dilengkapi juga dengan Real-Time Monitoring yang memuat informasi mengenai suhu, kecepatan angin, serta kelembapan udara di Kota Denpasar.
Berbagai fitur unggulan yang dapat diakses melalui laman Visionaries ini pun menjadi bentuk kontribusi dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur didukung dengan pengembangan tiang jalan menjadi sebuah inovasi tiang lampu pintar.
Selain itu, peningkatan kualitas layanan informasi publik dengan teknologi berkelanjutan turut menguatkan implementasi poin 11, yakni Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.
Di bawah bimbingan dosen Sri Rahayu, inovasi ini telah berhasil membawa tim ini meraih peringkat III dalam kategori Kota Cerdas di ajang Gemastik XIV di Universitas Negeri Semarang (Unnes), belum lama ini.
Ali berharap agar capaian tersebut dapat memacu semangat mahasiswa lainnya untuk melahirkan berbagai inovasi baru yang tidak kalah cemerlang.
“Kami harap Visionaries pun dapat dikembangkan agar bisa memberi kebermanfaatan yang lebih luas,” tutupnya. (HumITS/B1)