BicaraIndonesia.id, Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) angkat bicara terkait beredarnya pemberitaan viral yang menyangkut agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Warsito menegaskan perihal informasi di sosial media mengenai konsumsi yang tidak memenuhi standar, venue pertandingan yang belum selesai, hingga pemukulan wasit yang dilakukan oleh atlet saat pertandingan sepak bola.
“Pemerintah pusat telah menyampaikan komitmennya dalam mendukung penyelenggaraan PON dengan dibentuknya Satgas Pengawalan PON XXI dan PEPARNAS XVII melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2024,” ujar Warsito dalam siaran tertulisnya dikutip pada Rabu 18 September 2024.
Menurut Warsito, soal infrastuktur yang belum dibangun, secara fungsional venue sudah dapat digunakan untuk pertandingan. Namun penataan kawasan venue masih belum siap dan akan dituntaskan hingga penyelenggaraan PON selesai.
“Perihal sikap wasit yang mencederai nilai-nilai sportivitas, Satgas PON memastikan hal tersebut tidak terulang lagi dan akan diberikan sanksi bagi yg melanggar,” jelasnya.
“Selain itu, dalam PON ini perlu ditonjolkan prestasi-prestasi yang luar biasa, mengingat hingga saat ini telah terjadi 78 pemecahan rekor dari berbagai cabang olahraga,” tambahnya.
Rincian rekor olahraga nasional yang tercipta selama PON XXI Aceh-Sumut yakni, dari cabang atletik 12 nomor, cabang renang 10 nomor, cabang selam kolam 13 nomor, cabang angkat berat 2 nomor, angkat besi 11 nomor, cabang panjang tebing 4 nomor, dan cabang menembak 26 nomor.
“Tapi ini akan menjadi catatan bagi kita, dilihat dari sisi tuan rumah, PON berikutnya akan diselenggarakan di Provinsi NTB dan NTT, maka akan dilakukan pendampingan sejak awal dalam persiapan, baik infrastruktur, tata kelola, dan persiapan lainnya demi terselenggaranya PON yang lebih baik,” ungkap dia.
Warsito juga menekankan pentingnya melakukan pelatihan terhadap wasit atau juri agar dapat menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam memimpin pertandingan sehingga permasalahan yang sama tidak terulang lagi.
“Terakhir untuk para atlet, PON ini hendaknya menjadi titik balik untuk prestasi yang lebih baik, koordinasi lintas sektor berjalan maksimal dan dapat terselenggara dengan empat kategori sukses, yaitu sukses administrasi, sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses ekonomi,” tutup dia. (*/Pr/A1)