BicaraIndonesia.id, Deli Serdang – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, melepas ekspor kopi green bean produksi PT Ujang Jaya International sebanyak 10 kontainer senilai USD 1,48 juta ke Amerika Serikat (AS).
Pelepasan ekspor kopi berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Senin, 17 Juli 2024. Hal ini menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat surplus perdagangan.
“Kami terus menerus berupaya menggalakkan ekspor karena ini momentum surplus neraca dagang 49 bulan berturut-turut,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam pernyataan tertulis dikutip pada Jumat 5 Juli 2024.
Mendag Zulkifli mengungkapkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja keras untuk membuka akses pasar produk Indonesia dengan mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan negara mitra. Salah satunya, perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
“Kita sedang bekerja keras untuk menyelesaikan perjanjian CEPA dengan Uni Eropa. Kalau perjanjian selesai, mudah-mudahan lada, kopi, terutama CPO tidak akan ada masalah di Uni Eropa. Perjanjian tinggal sedikit lagi selesai, mudah-mudahan sebelum Oktober selesai,” sambungnya.
Mendag Zulkifli mengapresiasi PT Ujang Jaya International yang terus mendorong peningkatan ekspor produk kopi Indonesia ke pasar global, di tengah kondisi ekonomi yang penuh
tantangan. Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pihak yang mendukung peningkatan ekspor tersebut
“Penghargaan yang tinggi kepada PT Ujang Jaya Internasional yang bergerak di bidang ekspor kopi, bahkan mengurus para petani dengan membuat koperasi. Kita doakan dan dukung, apa yang diperlukan dari pemerintah akah difasilitasi karena kita akan menghadapi persaingan dengan
negara lain,” ujar dia.
“Jadi, kata kuncinya untuk menjadi negara maju harus kerja sama. Dengan bekerja sama, ekspor kita bisa naik dan perbankan membantu pengembangan kredit memajukan perekonomian sehingga pedagang dan petani berkembang,” tambahnya.
Mendag Zulkifli menerangkan, bahwa dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren ekspor kopi Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 4,46 persen. AS menempati urutan pertama sebagai negara tujuan ekspor produk kopi asal Indonesia dengan nilai mencapai USD 215,96 juta dengan pangsa ekspor 23,24 persen.
“Pesaing utama ekspor kopi ke AS dari Amerika Latin, salah satunya Kolombia. Kolombia punya merek sendiri yang dikelola koperasi dan didukung pemerintahnya. Untuk itu, kualitas kopi Indonesia harus ditingkatkan, apalagi sudah tertanam kesadaran di masyarakat akan konsumsi kopi organik,” harapnya.
“Harus betul-betul dijaga, termasuk pengemasan dan pengeringan. Karena itu, saya dukung penuh koperasi dan resi gudang karena memang kalau mau sukses kata kuncinya kerja sama,” lanjut Mendag.
Di sisi lain, Mendag Zulkifli Hasan mengajak pelaku usaha untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia yang akan dilaksanakan pada 9 – 12 Oktober 2024.
Pameran ini akan dihadiri buyer dari seluruh Indonesia sehingga menjadi peluang untuk meningkatkan ekspor, khususnya produk kopi. “Ini menjadi peluang untuk memasarkan produk kopi ke berbagai negara,” imbuhnya.
Sebagai diketahui, data Kemendag mencatat, pada Januari – April 2024, ekspor produk kopi Indonesia mencapai USD 283,3 juta. Angka ini naik 20 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu senilai USD 236,08 juta.
Sementara pada 2023, ekspor kopi Indonesia ke dunia mencatatkan nilai sebesar USD 929,13 juta. (*/A1)