Bicaraindonesia.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 19 Juni 2024.
Rapat ini difokuskan pada pembahasan potensi budidaya kratom di Indonesia sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekonomis dan kualitas produksi tanaman kratom yang saat ini mengalami penurunan harga signifikan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam keterangannya setelah rapat menyampaikan bahwa pemerintah akan segera mengatur regulasi terkait budidaya kratom di Indonesia.
“Kalau ini regulasinya sudah diatur mungkin kita budidayakan ke depan supaya nilai ekonomisnya, kualitasnya, dan seterusnya bisa meningkat karena harga sekarang ini turun drastis karena banyak faktor, kualitasnya, kemudian distribusinya, dan seterusnya,” ujar Mentan kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 19 Juni 2024.
Pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mengelola budidaya kratom di bawah Kementerian Pertanian melalui pembentukan korporasi.
Mentan menjelaskan bahwa dengan adanya korporasi, kualitas dan kontinuitas produksi kratom dapat terpenuhi, yang merupakan syarat utama untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan petani.
“Kalau ada koperasi yang mengelola ini kita korporasikan sehingga kualitasnya terjamin, kuantitasnya terjamin, karena itu syarat untuk ekspor. Kalau kualitasnya terjamin, pasti otomatis meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ungkap Mentan.
Dalam rapat tersebut, Presiden dan para menteri terkait juga membahas tentang prospek ekspor kratom. Saat ini, harga pasar kratom telah menurun drastis dari 30 dolar menjadi 2 hingga 5 dolar per unit.
Pemerintah berharap, dengan regulasi yang tepat, budidaya kratom dapat diorganisasi lebih baik melalui korporasi sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas dan stabil dalam pasokan.
“Yang terpenting kuantitasnya, dalam hal ini kuantumnya, kemudian kualitasnya sehingga dulu harga 30 dolar, sekarang jatuh sampai 2 dolar, 5 dolar, nah ini jatuh terlalu rendah,” ucap Mentan.
Regulasi teknis terkait budidaya kratom diharapkan dapat segera ditetapkan untuk memfasilitasi proses budidaya yang lebih terstruktur dan produktif.
Mentan optimistis bahwa dengan harga yang menguntungkan, budidaya kratom dapat menjadi pilihan yang menjanjikan bagi petani di Indonesia.
“Kita tunggu, nanti begitu regulasinya sudah ada, budidayanya insyaallah mudah, kenapa? Karena harganya baik, harganya bagus, pernah mencapai 30 dolar,” tutur Mentan.
Rapat terbatas ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia melalui pengelolaan yang terencana dan berkelanjutan, guna meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional. (*/A1)