Bicaraindonesia.id – Program wisata sejarah Soekarno Trip Surabaya mulai dilirik. Investasi dalam pengembangan potensi wisata jadi rasan-rasan investor dalam negeri.
Para Pengusaha lokal dan bertaraf Internasional melirik jejak napak tilas Sang Proklamator RI, Ir Soekarno ini dalam segi investasi pariwisata.
Kamis malam (5/3/2020), para pengusaha dengan latar belakang tour and travel, maupun produk UMKM skala nasional melakukan pembahasan bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, di Gedung Spazio kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo Surabaya.
Tidak hanya dari segi investasi. Program Soekarno Trip bahkan masuk kedalam agenda Indonesia Lokal Guide Confrence (ILGC) 2020.
Kota Surabaya akan menjadi tuan rumah dalam ajang pertemuan komunitas guide lokal tingkat nasional yang berafiliasi dengan Google. Rencananya, konfrensi guide lokal ini akan digelar pada pertengahan bulan Maret 2020.
Koordinator ILGC wilayah Surabaya, Nanang Priyo Utomo menyatakan, Surabaya harus memiliki spot pariwisata dengan nilai sejarah yang sudah mendunia.
’’Soekarno Trip ini bisa menjadi titik spot baru untuk bisa dilihat tidak hanya nasional melainkan dunia,’’ katanya.
Nanang mengatakan, Indonesia Local Guide (ILG) selama ini berperan dalam memberikan review secara professional. Khususnya titik pariwisata yang menjadi jujukan wisatawan asing.
Meski keanggotaan ILG merupakan volunteer, namun kinerja para anggota sangat professional.’
‘Kami dituntut untuk memberikan review terhadap lokasi wisata. Dan itu menjadi panduan bagi Pemerintah Daerah setempat dalam pengembangan pariwisata,’’ terang Manajer Event and Promotion Intiland Grande Surabaya ini.
Ia menyatakan, uji coba terhadap pariwisata sejarah di Surabaya ini bahkan sudah dilakukan. Banyak wisatawan asing asal Venezuela, Argentina, dan Belanda menunjukkan minat cukup besar.
’’Artinya program ini menjadi formulasi pariwisata yang diminati,’’ imbuh Nanang.
Lokal Guide, kata Nanang, menjadi garda terdepan dalam mempromosikan pariwisata. Penilaian dan review berfokus pada kondisi kebersihan, kenyamanan dan keindahan potensi wisata.
Mereka memberikan penilaian review secara data tentang kondisi pariwisata. “Itu tidak hanya dilihat tingkatan lokal. Melainkan dunia,’’ ujar Nanang.
Kerjasama ILG dengan pemkot bisa memberikan informasi dan control bagi pemerintah terhadap pemerihati wisata dan usaha. “Apa saja direview. Wisata, kuliner, dan sangat obyektif,’’ tutur Nanang.
Terpisah, Wawali Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, Soekarno Trip merupakan program yang terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
’’Karena gagasan tersebut datang dari Cucu Bung Karno, Mba Puti (Sapaan Puti Guntur Soekarno). Ini amanah bagi kami di Pemerintah Kota sebagai bentuk pelestarian sejarah bangsa,’’ kata Wawali yang akrab disapa WS ini.
Oleh karena itu, WS menyatakan, Pemkot Surabaya akan mempersiapkan SDM dari wilayah kampung-kampung tersebut. Bentuknya, bisa berupa pelatihan keterampilan maupun pemberdayaan ekonomi UMKM warga Pandean hingga Peneleh.
“Itu dulu disiapkan. Baru nanti proses selanjutnya pembebasan lahan rumah kelahiran Bung Karno,’’ pungkasnya.
Editorial: B1