Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya keluarga akseptor Keluarga Berencana (KB).
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Pemkot bersinergi dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) menyelenggarakan program Inkubasi Wirausaha Mandiri dan Pembinaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kecamatan Wonokromo.
Program ini secara resmi dibuka oleh Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati, di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) Surabaya pada Sabtu, 12 April 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Pemkot dalam membina dan memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya dari kalangan ibu-ibu yang tergolong dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ida Widayati menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang telah dilakukan Pemkot Surabaya. Kolaborasi ini menandai pelaksanaan ke-9 bersama tim dosen UPN Veteran Jatim yang tergabung dalam Pusat Riset Ekonomi, Sosial, dan Humaniora.
“Saya pastikan bimbingan dan pelatihan dari tim UPN ini sangat berkualitas. Insya Allah berhasil seperti sebelumnya. Ini adalah wujud nyata dari upaya kita meningkatkan ekonomi keluarga akseptor,” kata Ida dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Sabtu (12/4/2025).
Program pelatihan dan pendampingan akan berlangsung dari April hingga Agustus 2025 dengan peserta utama para ibu rumah tangga yang telah memiliki usaha atau baru akan merintis usaha. Peserta akan didampingi dari tahap awal hingga pemasaran produk.
“Jadi, bagi yang sudah punya usaha, kita bantu meningkatkan skala usaha. Yang belum, kita bantu merintis. Kami dampingi sampai pemasarannya, kita damping dari awal hingga akhir. Saya mohon komitmen Anda semua untuk ikut penuh kegiatan ini, karena semua sudah kami fasilitasi,” tegasnya.
Camat Wonokromo, Maria Agustin Yuristina, yang turut hadir dalam acara pembukaan, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi titik balik kebangkitan ekonomi perempuan di wilayahnya. Ia juga mendorong partisipasi penuh dari para peserta.
“Semoga teman-teman UPN bisa sabar dalam membimbing ibu-ibu akseptor ini. Harapannya pelatihan ini bisa memberikan manfaat nyata agar usaha kami bisa meningkat dan berdaya saing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Riset Ekonomi, Sosial dan Humaniora UPN Veteran Jatim, Ignatia Martha H menyampaikan bahwa lembaganya berkomitmen penuh dalam mendukung kemajuan UMKM di Surabaya. Program pelatihan ini telah berjalan konsisten selama 9 tahun dengan wilayah pelaksanaan yang bergilir.
“Kita hadir di Kecamatan Wonokromo dengan semangat meningkatkan skala UMKM. Banyak ibu-ibu peserta yang sudah memiliki usaha, sehingga tugas kami adalah membantu meningkatkan skala usaha mereka agar penghasilannya meningkat dan bisa masuk ke platform digital seperti Epeken,” jelas Ignatia Martha.
Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga melalui peningkatan kapasitas usaha bagi keluarga akseptor KB dari kalangan MBR. Target dari program ini adalah agar peserta dapat meningkatkan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan.
“Saya sudah 35 tahun jadi guru pun terus belajar, dan justru dari ibu-ibu inilah kami belajar tantangan nyata di lapangan. Contohnya, kalau ada salah satu UMKM mengalami masalah, maka tugas kami memberikan pelatihan yang tepat, mencarikan jalan keluarnya supaya usahanya lebih meningkat,” terangnya.
Program pelatihan dan pendampingan ini meliputi berbagai aspek penting dalam pengelolaan usaha, mulai dari manajemen bisnis, penyusunan laporan keuangan, strategi pengemasan dan pelabelan, legalitas usaha, hingga pemasaran online.
Seluruh proses pelatihan akan dilakukan dalam 14 pertemuan, dengan agenda penutup berupa gelar produk atau pameran sebagai ajang menampilkan hasil pembinaan.
“Jadi, nanti terakhir kita akan melakukan gelar produk untuk menunjukkan hasil nyata pelatihan ini. Semoga ini menjadi awal UMKM Wonokromo naik kelas hingga tembus global,” tandasnya. (*/Pr/C1)