“Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini, saya bercita-cita agar pasien rawat jalan setelah periksa langsung bisa pulang dan obatnya diantarkan petugas ke rumah masing-masing. Supaya dapat mencegah penularan penyakit”
– Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita –
Bicaraindonesia.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan layanan antar obat bagi pasien yang sedang melakukan rawat jalan. Terobosan baru ini mulai diterapkan usai pemkot menerima bantuan lima unit motor melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari PT MPM Honda, Senin (31/5/2021).
Bantuan lima unit motor tersebut, akan digunakan Dinas Kesehatan (Dinkes) mengantarkan obat bagi pasien rawat jalan yang berobat di RSUD dr. Mohamad Soewandhie. Melalui program itu, diharapkan pasien rawat jalan tidak lagi perlu antre terlalu lama hingga menyebabkan kerumunan di lingkungan rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, penyerahan lima unit kendaran roda dua tersebut, bersamaan dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, seusai Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-728, Senin (31/5/2021).
“Alhamdulillah kita mendapatkan CSR kendaraan untuk mempercepat pelayanan kesehatan masyarakat. Terutama bagi pasien rawat jalan,” kata Febria Rachmanita, Selasa (1/6/2021).
Feny-sapaan akrab Febria Rachmanita mengungkapkan, awal mula ide pengiriman obat ke rumah pasien rawat jalan ini muncul ketika dia melihat pasien mengantre obat di instalasi farmasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie.
Menurutnya, tidak sedikit setiap harinya, pasien dari berbagai penyakit itu menunggu obat yang sedang dipersiapkan oleh petugas. Bahkan, dia juga kerap kali melihat pasien menunggu dengan kondisi cukup rentan.
“Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini, saya bercita-cita agar pasien rawat jalan setelah periksa langsung bisa pulang dan obatnya diantarkan petugas ke rumah masing-masing. Supaya dapat mencegah penularan penyakit,” ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan itu, akhirnya Feny mulai mencari CSR yang memungkinkan dapat merealisasikan program tersebut. Alhasil, PT MPM Honda pun bersedia mengambil peran membantu mewujudkan program pengiriman obat ke rumah pasien.
“Mereka mendukung kami, karena PT MPM Honda juga ingin memberikan manfaat kepada warga Surabaya. Alhasil, Honda menyumbangkan lima motor lengkap dengan kotak obatnya,” ungkap Feny.
Rencananya, setelah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) diterbitkan, Dinkes Surabaya akan segera mengoperasikan kendaraan itu dengan keliling mengantar obat ke rumah-rumah pasien rawat jalan.
Sementara untuk kriteria layanan antar obat, nantinya akan dibuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sehingga dapat diketahui pasien rawat jalan mana saja yang tergolong mendapat fasilitas pelayanan pengiriman obat itu.
“Secepatnya akan kita operasikan. Yang paling penting STNK-nya jadi dahulu mungkin sekitar satu bulan. Kita juga sudah siapkan driver (sopir) untuk pengantaran obat, semoga lancar,” papar dia.
Pihaknya berharap, melalui program ini masyarakat tidak perlu lagi menunggu antrean obat terlalu lama. Terutama, bagi pasien yang kondisinya rentan dan harus segera dibawa pulang. Sebab, ketika pasien itu berada di rumah sakit terlalu lama, maka berpotensi akan mudah tertular penyakit lain.
“Sehingga yang paling penting buat kami adalah warga nyaman berobat di rumah sakit dan dapat segera sembuh. Itu yang paling penting untuk kami,” pungkasnya. (Pr/A1)