BicaraIndonesia.id, Labuan Bajo – Kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Ahmad Yani-351 dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, tiba di Dermaga Pelabuhan Multipurpose Pelindo Wae Kelambu III, Labuan Bajo, pada Jumat 15 November 2024.
Kehadiran kapal ini bertujuan untuk mendukung penanggulangan bencana akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapal yang dipimpin oleh Komandan KRI Ahmad Yani-351, Kolonel Laut (P) Fadhlon, disambut oleh Penjabat (Pj) Bupati Manggarai Barat, Danlanal, Kapolres, Danramil, dan jajaran pejabat Forkopimda Manggarai Barat.
Momen penyambutan tersebut juga dimanfaatkan untuk koordinasi distribusi bantuan kemanusiaan yang akan disalurkan ke wilayah terdampak.
Langkah ini sejalan dengan instruksi Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II), Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo.
Ia menegaskan bahwa TNI AL, khususnya Koarmada II, harus selalu berada di garis depan dalam penanganan situasi darurat. Terutama dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
“Tugas kami tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga memastikan kehadiran TNI AL khususnya Koarmada II dapat memberikan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia, terutama dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo dalam keterangan resmi dikutip pada Minggu 17 November 2024.
Setelah proses koordinasi selesai, bantuan logistik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat dan Forkopimda setempat segera diangkut.
Bantuan tersebut terdiri dari berbagai kebutuhan pokok seperti bahan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat yang akan dikirimkan ke lokasi terdampak bencana.
Sementara itu, Kolonel Laut (P) Fadhlon menegaskan, bahwa pihaknya siap memberikan dukungan penuh untuk penanggulangan bencana ini.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait untuk memastikan bantuan dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.
Sebagai diketahui, Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi beberapa hari sebelumnya, telah menyebabkan kerusakan infrastruktur signifikan dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Kehadiran KRI Ahmad Yani-351 di wilayah tersebut menjadi bagian dari kolaborasi antara TNI AL dan pemerintah daerah dalam meringankan beban masyarakat terdampak bencana. (Pen2/A1)