Bicaraindonesia.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memasifkan pelaksanaan vaksinasi massal kepada warga. Bahkan, untuk mendekatkan pelayanan kepada warga, pemkot menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah calon penerima vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, sejak bulan Ramadan, seluruh petugas puskesmas di Surabaya menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah warga. Sistem ini sengaja diterapkan untuk membantu para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas atau titik lokasi vaksinasi massal yang telah ditentukan.
“Tujuannya untuk memvaksinasi para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas ataupun ke lokasi-lokasi yang kita lakukan vaksinasi massal. Bisa jadi karena mereka tidak ada yang antar, atau tidak bisa jalan. Jadi kita jemput, kita datang langsung, vaksin di tempat,” kata Febria, Sabtu (22/5/2021).
Menurut dia, vaksinasi door to door tak hanya menyasar kepada para lansia. Tapi, pedagang kaki lima (PKL) hingga penjual di warung-warung juga menjadi sasaran vaksinasi door to door. Para pedagang ini termasuk dalam kategori petugas pelayan publik. “Termasuk bukan hanya lansia, tetapi yang jualan juga, itu kan termasuk pelayan publik. Nah, itu kita datangi semua,” jelas dia.
Perempuan yang akrab disapa Feny ini menyatakan, bahwa program vaksinasi door to door dilakukan setiap hari oleh semua puskesmas di Surabaya. Dalam satu hari, setiap puskesmas menargetkan 300 sasaran yang terdiri dari lansia dan pelayan publik. Sementara hingga saat ini, total lansia yang sudah divaksin mencapai 210 ribu orang, dari total 253 ribu sasaran.