BicaraIndonesia.id, Surabaya – Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Bahrain yang berakhir imbang memicu kemarahan netizen Indonesia.
Penyebabnya adalah keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu di luar perpanjangan resmi, yang dinilai kontroversial. Netizen Indonesia pun menyerbu akun media sosial resmi FIFA, menyuarakan protes keras.
Dalam pantauan media ini, ribuan netizen mengungkapkan kekecewaan atas ketidakprofesionalan wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Mereka menuntut FIFA untuk memberikan sanksi tegas kepada wasit dan menyerukan reformasi di tubuh Asian Football Confederation (AFC).
Salah satu komentar yang mencuri perhatian berasal dari akun resmi Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni. Ia menuliskan komentar satir “AFC (Arabian Fans Club), FIFA Don’t Take Away Indonesia’s Victory” di akun resmi FIFA.
Hingga berita ini diturunkan, komentar tersebut telah disukai ribuan pengguna Instagram, disertai berbagai tanggapan dari netizen lainnya yang juga melontarkan plesetan tentang AFC.
Saat dikonfirmasi awak media, Arif Fathoni membenarkan komentarnya tersebut. Ia mengaku kecewa dan sedih melihat kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain yang sudah di depan mata hilang begitu saja akibat keputusan wasit.
“Dari segi peringkat FIFA, kita jauh dibawah Bahrain, namun semangat pemain Garuda luar biasa tinggi hingga kita bisa unggul 1-2 hingga menit 90+8, namun sayang jam tangan wasit tidak berfungsi saat menit tambahan diatas itu, sehingga hasil seri jadi fakta pertandingan,” ujar Arif Fathoni, Minggu 13 Oktober 2024.
Toni juga menyoroti kinerja wasit di pertandingan sebelumnya, saat Indonesia melawan Qatar, yang dinilainya tidak adil.
“Luka bangsa Indonesia belum sembuh, kita mendengar wasit yang akan memimpin Timnas Indonesia melawan Cina dari Uni Emirat Arab, makanya kita perlu memberikan pesan ke FIFA melalui akun media sosial resmi mereka bahwa bangsa Indonesia berharap wasit menerapkan prinsip Fair play dalam sepak bola,” paparnya.
“Karena sportivitas itu nafas utama dalam sepak bola, bahkan bila perlu Presiden FIFA harus melakukan investigasi atas pertandingan – pertandingan sebelumnya, sangsi keras terhadap wasit yang tidak professional dalam memimpin,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa hasil imbang melawan Bahrain harus dijadikan sebagai motivasi kuat untuk menghadapi Timnas Cina. Harapan besar masyarakat Indonesia melihat timnas tampil di Piala Dunia, menurutnya, masih sangat mungkin terwujud.
“Doa ratusan juta warga Indonesia yang merasa di dzolimi oleh wasit, InsyaAllah mustajabah, sehingga bisa menjadi spirit pemain Timnas dalam menyongsong pertandingan selanjutnya,” tuturnya.
“Alhamdulillah kelas Timnas naik signifikan, karena melawan Bahrain kemenangan didepan mata karena kerja keras para pemain, sementara hasil seri Bahrain harus didapat dengan bantuan wasit yang jam tangannya pura pura rusak saat babak perpanjangan waktu,” pungkasnya. (*/An/A1)