Bicaraindonesia.id, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus melakukan mitigasi dalam membangun kesadaran publik bahwa terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
Hal ini disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menanggapi tragedi serangan teror kepada warga sipil yang terjadi di Balai Kota Crocus, Moskow, Rusia, seusai kegiatan rapat koordinasi dengan Menkopolhukam di Jakarta pada Senin 25 Maret 2024.
“Merespon situasi keamanan pasca kejadian di moskow, Russia, BNPT terus melakukan mitigasi dengan membangun kesadaran publik bahwa tindakan sebagaimana yang terjadi merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai kemanusiaan,” kata Rycko dalam keterangannya, seperti dikutip pada Selasa 26 Maret 2024.
Selain membangun kesadaran publik, ia juga menegaskan bahwa BNPT terus melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga untuk meningkatkan publik resilience demi membangun ketahanan masyarakat. Sehingga upaya pencegahan dan deteksi dini ancaman terorisme dapat dimaksimalkan.
“Namun demikian BNPT tidak bekerja sendiri, karena tugas dan fungsi BNPT adalah mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait dengan melakukan pendekatan soft approach hingga hard approach, yang mana dalam hal ini sangat perlu membangun kesadaran publik sehingga bersama-sama pemerintah melakukan pencegahan dan deteksi dini,” jelasnya.
Karena itu, Kepala BNPT berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kebhinekaan, persatuan den kesatuan serta tegas menolak segala bentuk kekerasan di Indonesia.
“Mari kita tolak kekerasan di negeri ini, kita jaga kebhinekaan, kita jaga agar ada rasa kasih sayang di antara kita semua ya, jauhkan tindakan-tindakan kekerasan seperti itu,” kata Rycko. ***
Editorial: A1
Source: BNPT RI