Bicaraindonesia.id, Surabaya – Tim peneliti dari Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) untuk konservasi bangunan bersejarah.
Bekerja sama dengan Program Studi Arsitektur Universitas Ciputra dan Dinas Pariwisata Kota Surabaya, penelitian ini dicanangkan menjadi media pelestarian cagar budaya di masa mendatang.
Dosen Departemen Desain Interior ITS, Okta Putra Setio Ardianto menuturkan, teknologi VR dipilih karena sifatnya yang merupakan teknologi imersif atau dapat menerapkan realitas tingkat tinggi hingga mencapai 360 derajat.
Dengan hal tersebut, hasil konservasi digital bangunan bersejarah dapat dinikmati secara lebih nyata di masa depan. “Bisa juga menjadi media promosi pariwisata sejarah dan budaya Kota Surabaya,” kata Okta dalam keterangannya, seperti dilansir pada Senin, 11 September 2023.
Okta juga menjelaskan bahwa penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengembangan VR dengan menggunakan pemindaian tiga dimensi (3D). Hal ini juga dilakukan untuk mengetahui tingkat identifikasi spasial objek pengguna di dalamnya.
Adapun secara terperinci, proses dalam penelitian ini meliputi survei lokasi, scan LiDAR ruangan, scan fotogrametri material dan konten, perapian geometri 3D, pengembangan VR, hingga uji coba di laboratorium.
Okta menyampaikan bahwa pada penelitian ini dilakukan pula pengujian secara langsung dengan naracoba. Ia menyebut, masyarakat yang berminat dapat berkunjung ke museum HOS Tjokroaminoto saat sesi pengujian.
Adapun sesi pengujian pertama telah dilaksanakan pada 16 Agustus lalu, sedangkan pengujian kedua dan ketiga dilaksanakan pada tanggal 7 dan akhir September mendatang. “Akan dipublikasikan dan dipaparkan di seminar internasional juga,” ujar Okta.