Bicaraindonesia.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mendukung program pencegahan terorisme serta reintegrasi eks napiter yang tengah dibangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Jatim siap mendukung kelancaran dan kesuksesan program KKTN ini. Program ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus proses reintegrasi khususnya bagi eks napiter,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan kerja Kepala BNPT di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/11/2021).
Menurut Khofifah, program KKTN akan membawa dampak positif karena bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme atau radikalisme serta mantan narapidana teroris (napiter). Sehingga, diharapkan kelompok ini memiliki skill untuk memulai usaha baik di bidang pertanian, wisata atau UMKM.
“Program ini sangat baik karena seringkali kelompok-kelompok tersebut kesulitan mendapatkan peluang usaha atau pekerjaan. Belum lagi lingkungan sekitar yang cenderung kurang akomodatif menerima mereka kembali pasca menjalani hukuman dan sebagainya,” kata Gubernur Khofifah .
Dengan memberdayakan kelompok yang berpotensi rentan terpengaruh paham transnasional serta para eks napiter tersebut, diharapkan mereka merasa negara hadir. Serta, diharapkan pula rasa nasionalisme dan cinta tanah air mereka juga semakin meningkat.
Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, bahwa BNPT menyiapkan KKTN di beberapa daerah di Jatim. Di antaranya, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Magetan.
Kawasan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme dan mantan narapidana teroris (napiter). Menurutnya, program KKTN ini dilakukan melalui beberapa bidang seperti pertanian, perkebunan dan peternakan.