Bicaraindonesia.id – Sejumlah Rukun Warga (RW) di Kota Surabaya, Jawa Timur, sudah menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk melindungi warganya. Ruang isolasi mandiri yang terletak di lingkungan mereka ini, digagas dengan dasar gotong-royong demi menyelamatkan warga.
Bahkan, beberapa RW di Kota Pahlawan sudah sejak lama mempersiapkan ruang isolasi mandiri itu. Seperti di antaranya, RW 5 Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya.
Di wilayah ini, Gedung Balai RW dijadikan tempat isolasi mandiri bagi warga yang terpapar Covid-19. Bahkan, di tempat tersebut, juga sudah disiapkan tabung dan peralatan kesehatan lainnya untuk merawat warga yang terpapar Covid-19.
Ketua RW 5 Wisma Kedung Asem Indah Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya, Didik Edy Susilo mengatakan, penyediaan ruang isolasi ini sudah dipersiapkan sejak awal dibentuknya Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo. Menurutnya, tempat isolasi ini memang harus dipersiapkan sejak dini karena khawatir ada peningkatan kasus Covid-19 dan rumah sakit di Surabaya banyak yang penuh.
“Kalau seperti itu, maka bisa dirawat sementara di tempat isolasi kami yang sudah kita persiapkan. Apalagi kita sudah siapkan oksigen dan peralatan medis lainnya. Jadi, sudah siap untuk dijadikan tempat isolasi,” kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/7/2021).
Dalam menangani Covid-19 ini dibutuhkan kegotong-royongan dan keguyuban warga. Oleh karenanya, Didik mengaku bersyukur, lantaran warganya sangat guyub dalam menghadapi berbagai persoalan di wilayahnya, termasuk dalam menangani Covid-19.
“Bahkan, kalau ada warga yang terpapar, kami langsung laporkan ke puskesmas dan langsung dibawa untuk dirawat. Kalau ada yang isolasi juga dibantu makannya oleh warga, jadi benar-benar gotong-royong mengatasi ini,” ungkap Didik.
![](https://bicaraindonesia.id/wp-content/uploads/2021/07/26-07-2021-TEMPAT-ISOMA-RW-WISMA-KEDUNG-ASEM-AKBAR-INSANI9-1024x683.jpg)
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung apabila ada gagasan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang ingin menyiapkan rumah sehat atau tempat isolasi di setiap kelurahan. Apalagi, sudah ada instruksi dari Wali Kota Eri bahwa isoman di rumah bisa menimbulkan klaster keluarga dan itu sangat membahayakan. Sehingga isolasi di tingkat kelurahan bisa menjadi solusinya.
“Kalau masih ada penolakan, berarti warga itu belum paham dan perlu disadarkan pemikirannya. Memang kita tidak boleh mengedepankan egoisme dalam menghadapi Covid-19 ini, yang harus diutamakan adalah keselamatan warga kita. Jadi, kita mengatasi Covid-19 ini dengan guyub dan gotong- royong,” ujarnya.