BicaraIndonesia.id, Bogor – Kebun Raya Bogor merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-208 pada Senin, 19 Mei 2025, bersamaan dengan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada 22 Mei.
Perayaan tahun ini diisi dengan dua agenda utama, yakni kegiatan rehabilitasi tumbuhan koleksi dan peresmian Rumah Kaca Hoya yang dilaksanakan di kawasan Kebun Raya Bogor.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya pelestarian dan konservasi flora di Indonesia. Sebagai lembaga ilmiah yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kebun Raya Bogor memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan tumbuhan koleksi.
Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN, Sasa Sofyan Munawar, menjelaskan bahwa rehabilitasi tumbuhan koleksi merupakan bagian penting dalam pengelolaan tanaman koleksi di kebun raya sebagai pusat konservasi tumbuhan.
“Kegiatan ini dilakukan bukan sekadar menanam, namun bertujuan untuk memastikan tumbuhan koleksi yang ditanam mengganti tumbuhan koleksi yang mati sebelumnya. Sehingga, tumbuhan koleksi terjaga jumlah dan kondisinya sesuai masterplan Kebun Raya,” kata Sasa dalam siaran persnya dikutip pada Selasa (19/5/2025).
Berdasarkan data tahun 2024, terdapat 299 spesimen koleksi yang mati, sedangkan jumlah koleksi baru yang ditanam hanya 102 spesimen. Untuk itu, program rehabilitasi difokuskan pada dua kelompok tumbuhan utama: suku Arecaceae dan Annonaceae.
Sasa menyebutkan bahwa terdapat sembilan spesimen dari suku Arecaceae (palem-paleman) yang mati dan harus segera direhabilitasi. Data Registrasi Kebun Raya Bogor per Februari 2025 menunjukkan bahwa koleksi Arecaceae mencakup sekitar 73 marga, 237 jenis, dan 1.008 spesimen.

Indonesia sendiri dikenal sebagai negara dengan keragaman palem yang sangat tinggi. Dari sekitar 576 jenis palem yang ada di tanah air, sebanyak 216 jenis di antaranya merupakan spesies endemik.
Di sisi lain, suku Annonaceae (sirsak-sirsakan) juga mengalami kehilangan 12 spesimen koleksi yang mati. Registrasi terbaru mencatat bahwa Kebun Raya Bogor memiliki 31 marga, 77 jenis, dan 287 spesimen dari suku ini.
Suku Annonaceae dikenal luas di kawasan hutan hujan dataran rendah Malesia dan memiliki nilai penting dalam studi Angiospermae.
Selain rehabilitasi tanaman, peringatan ini juga ditandai dengan peresmian Rumah Kaca Hoya, sebagai fasilitas konservasi dan edukasi untuk tanaman dari genus Hoya. Pembangunan rumah kaca ini merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan jumlah dan mutu koleksi tanaman di Kebun Raya.
Tanaman Hoya dikenal karena keindahan bunga serta nilai ilmiahnya sebagai tanaman epifit tropis. Keberadaan Rumah Kaca Hoya diharapkan menjadi pusat konservasi unggulan bagi spesies Hoya dari berbagai wilayah di Indonesia, sekaligus tempat edukasi bagi masyarakat.
Perayaan HUT ke-208 Kebun Raya Bogor serta Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati.
BRIN menegaskan komitmennya dalam menjalankan lima fungsi utama kebun raya secara seimbang: konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. (*/Pr/B1)