Bicaraindonesia.id, Surabaya – Perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 tahun 2025 bakal berlangsung istimewa. Tak hanya sebagai ajang pesta warga, HJKS tahun ini bertepatan dengan gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang digelar di Kota Pahlawan pada 6-10 Mei 2025.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa momentum ini akan dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi lokal lewat sederet kegiatan besar sepanjang Mei 2025.
“Rangkaiannya banyak sampai 31 Mei 2025. Jadi nanti ketika ada Munas APEKSI, maka di situ juga ada great sale, pawai bunga, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya,” kata Eri Cahyadi dalam pernyataan tertulisnya di Surabaya dikutip pada Senin (5/5/2025).
Eri menjelaskan bahwa seluruh agenda, dirancang bukan sekadar seremoni belaka. Tujuan utamanya adalah menggerakkan roda ekonomi dan sektor pariwisata kota.
“Kita akan tetap menghitung, apa yang kita keluarkan ini menggerakkan ekonomi berapa. Jadi efisiensi itu bukan kami menghilangkan (acara) pawai bunga, tidak, kami menghilangkan acara great sale, tidak,” jelasnya.
Event andalan seperti Surabaya Vaganza (pawai bunga), disebut Eri, memiliki magnet kuat dalam mendatangkan wisatawan. Tak hanya menarik perhatian publik lokal, acara ini juga berdampak positif terhadap tingkat hunian hotel.
“Maka sebenarnya dengan acara ini, kami bisa mendatangkan wisatawan berapa, bisa menggerakkan (okupansi) hotel berapa,” ujarnya.
Eri yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan APEKSI itu menyebut, antusiasme masyarakat terhadap pawai bunga begitu tinggi. Tiap tahun tema yang diusung selalu baru dan unik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
“Karena pawai bunga ini ditunggu banyak orang. Dengan tema yang berbeda tahun ini dengan tahun kemarin, orang pasti akan menunggu tema-nya apa lagi,” jelasnya.
Menariknya, seluruh pembiayaan untuk pawai bunga tidak membebani APBD. Event ini didukung oleh Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan swasta.
“Pawai bunga (Surabaya Vaganza) ini kan juga bukan pakai APBD, dari banyak CSR yang ikut, banyak perusahaan-perusahaan yang ikut, sehingga mendatangkan wisatawan,” katanya.
Selama bulan Mei 2025, sejumlah event unggulan siap digelar. Mulai dari Surabaya Shopping Festival yang melibatkan 19 pusat perbelanjaan sepanjang 1-31 Mei, hingga festival budaya dan kuliner seperti Festival Rujak Uleg pada 17 Mei di Surabaya Expo Center.
Tak ketinggalan, event olahraga dan sosial juga turut menyemarakkan HJKS, antara lain Medic Air Run Start pada 4 Mei di Balai Kota, Creative Community Day pada 10-12 Mei di Balai Pemuda, serta Bakti Sosial Terintegrasi dan Donor Darah di Taman Surya pada 17 Mei.
Pemkot Surabaya juga menjadwalkan peresmian berbagai fasilitas publik sepanjang bulan tersebut, seperti GSG Tanah Kali Kedinding, Rumah Padat Karya Gunung Anyar, dan Kafe Halaman 78. Ada pula Job Fair di Convention Hall (20-21 Mei), Hospital Expo di Grand City (20-25 Mei), serta Cross Musea Exhibition di Museum Dr Soetomo dan Kampung Lawas di Basement Alun-Alun mulai 21 hingga 31 Mei.
Puncak kemeriahan HJKS akan ditandai dengan Surabaya Vaganza pada 25 Mei dan ditutup dengan Resepsi HJKS, Surabaya Tourism Awards, serta Konser HJKS pada 31 Mei 2025.
Eri berharap, semua agenda dalam HJKS ke-732 tak hanya menjadi hiburan semata, tetapi mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Surabaya.
“Ini yang kita lakukan dan kita akan menghitung nanti. Sehingga nanti harapan kami dengan HJKS ini, dengan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah, dengan hasil yang diperoleh, itu efisiensi yang kami maksudkan,” pungkasnya. (*/Pr/C1)