BicaraIndonesia.id, Jakarta Timur – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau lokasi banjir dan tempat pengungsian di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (3/3/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wagub Rano memastikan bahwa para pengungsi yang menempati SDN Kampung Melayu 01/02, Jatinegara, mendapatkan bantuan kebutuhan dasar yang diperlukan.
Ia juga mengimbau agar para pengungsi berkumpul di satu titik guna mempermudah distribusi bantuan.
“Tadi saya sudah meninjau pengungsian. Ada kendala, berdasarkan data dari wali kota, jumlah pengungsi hampir 1.000 jiwa, sementara yang sudah ditampung di sini ada 300 jiwa. Namun, 700 lainnya masih bertahan di rumah. Ini yang harus kita kondisikan, karena bantuan harus didistribusikan secara merata,” ujar Wagub Rano.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menawarkan relokasi bagi warga terdampak banjir. Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jagakarsa tengah dipersiapkan agar warga dapat menempati hunian yang lebih layak.
“Kita punya rumah susun di Jagakarsa, ada tiga tower. Sebagian warga bersedia pindah. Di sini kan bayar, di sana juga bayar. Hampir semua rumah susun di kota memiliki dua kamar,” imbuhnya.
Dalam upaya mengatasi banjir, Wagub Rano menegaskan bahwa pengerukan sungai di Jakarta tetap menjadi prioritas utama. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan diperkirakan masih tinggi hingga April.
“Jadi, wadahnya harus diperdalam. Tinggal debit airnya berapa besar, kita akan mengantisipasi di sini. Karena itu, kita lakukan pengerukan sungai dan waduk secara menyeluruh,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. Kondisi geografis Jakarta yang dialiri 13 sungai menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Ibu Kota.
“Tapi memang sejak semalam, Bendungan Katulampa melebihi batas minimum dan keluar peringatan siaga 1 untuk Jakarta. Inilah yang dihadapi Jakarta dari tahun ke tahun, masih sama. Kenapa tidak selesai-selesai? Ini harus kita kerjakan bersama. Sekali lagi, saya diperintahkan Pak Gubernur untuk ke sini. Pak Gubernur ke tempat lain. Setelah itu, kami akan melakukan koordinasi dengan Pemprov untuk membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus berupaya mempercepat surutnya genangan air dengan mengerahkan personel untuk memantau kondisi banjir di setiap wilayah.
BPBD juga berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), untuk memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi genangan dan segera menghubungi nomor darurat 112 dalam keadaan mendesak. Layanan ini beroperasi selama 24 jam dan dapat diakses secara gratis. (*/Pr/C1)