BicaraIndonesia.id, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan riset katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs) untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel atau bahan bakar pesawat hayati. Hasil penelitian ini sebagai langkah untuk menciptakan energi alternatif.
Peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deliana Dahnum mengatakan, bahwa bio-jet fuel merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan baku.
“Indonesia memiliki potensi besar karena banyak sumber daya alam berupa minyak kelapa yang tumbuh subur di wilayah tropis,” ungkap Dahnum dalam siaran tertulisnya di Jakarta, dikutip Senin 25 November 2023.
Wanita alumni KIST School, University of Science and Technology, South Korea itu menjelaskan, bahwa dalam proses pengembangan bio-jet fuel, ia menggunakan khususnya kelapa yang tidak layak konsumsi, seperti kelapa tua, kecil, atau yang sudah berjamur, untuk diolah menjadi bahan bakar pesawat alternatif.
Melalui inovasi ini, Dahnum meyakini Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.
Untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel, dibutuhkan proses katalisis dengan bantuan katalis yang efisien. BRIN mengembangkan katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs), sebuah material inovatif yang diharapkan mampu mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel secara produktif dan efektif.
“Pengembangan ini telah mencapai tahap uji coba laboratorium dan menunjukkan potensi untuk dikembangkan pada skala lebih besar, termasuk pada kelapa yang tidak layak konsumsi, guna memaksimalkan keberlanjutan energi,” ujar dia.
Dhanum berharap riset bio-jet fuel dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga mempercepat realisasi penelitian ini ke tahap yang lebih maju.
Dengan demikian, dapat berkontribusi langsung sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, dengan penelitian ini, Deliana Dhanum menerima Penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2024 bersama empat peneliti perempuan lainnya.
Riset ini merupakan salah satu inovasi dengan memanfaatkan sumber daya lokal, untuk mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon. (*/Pr/B1)