BicaraIndonesia.id, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat layanan informasi meteorologi maritim dengan meluncurkan alat operasional berupa drifter di perairan Laut Jawa, dekat Kepulauan Seribu. Drifter ini dilepaskan untuk bergerak menuju Selat Sunda dan berlanjut hingga Samudera Hindia.
Kegiatan pelepasan drifter dipimpin oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, didampingi Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, serta sejumlah pejabat BMKG pada Minggu, 6 Oktober 2024.
“Kami memohon doa agar upaya ini berhasil, sehingga jumlah titik observasi di laut Indonesia meningkat, yang pada akhirnya memperkuat keselamatan pelayaran,” ujar Dwikorita dalam pernyataan persnya dikutip pada Kamis 10 Oktober 2024.
Pelepasan drifter ini merupakan bagian dari upaya BMKG untuk memperkuat layanan meteorologi di sektor maritim. Harapannya, dengan jaringan observasi yang lebih luas dan akurat, data mengenai kondisi cuaca maritim bisa lebih terperinci.
Dwikorita menjelaskan, pemilihan perairan Laut Jawa dekat Kepulauan Seribu sebagai lokasi pelepasan disebabkan kepadatannya sebagai jalur pelayaran umum dan pariwisata. Kehadiran drifter ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam memantau kondisi cuaca dan laut secara real-time.
Program Maritime Meteorological System (MMS)-1 yang telah berjalan selama empat tahun menjadi payung dari berbagai inisiatif BMKG untuk memperkuat sistem informasi meteorologi maritim di Indonesia.
Salah satu elemen utamanya adalah penguatan jaringan observasi, termasuk pelepasan drifter yang mampu mengukur arus laut, suhu permukaan, dan tekanan udara.
Sebagai negara kepulauan, dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan. Hal ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan potensi maritim terbesar di dunia. BMKG berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan meteorologi maritim guna mendukung keselamatan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Sejak 2023, BMKG telah melepas 73 drifter di berbagai perairan Indonesia dengan dukungan dari Pusat Meteorologi Maritim dan mitra-mitra seperti PT Pelni, PT DLU, ASDP, dan PT CLS Indonesia. Drifter ini mengumpulkan data cuaca laut yang sangat penting untuk prediksi cuaca maritim.
Selain itu, BMKG juga akan memasang 10 radar maritim dan memperkuat sistem pemrosesan meteorologi dengan dukungan kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (Machine Learning), serta Big Data.
Dwikorita menutup dengan imbauan kepada masyarakat agar tidak mengganggu drifter yang ditemukan di laut, karena alat ini berperan penting dalam mengumpulkan data yang berpengaruh pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat maritim. (Sp/B1)