Bicaraindonesia.id, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto menilai alokasi anggaran untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 2022 senilai Rp151 triliun, belum bisa menutup kebutuhan TNI secara menyeluruh. Meskipun anggaran TNI mengalami kenaikan Rp17 triliun dari tahun sebelumnya yakni Rp134 triliun.
“Apakah ini cukup, jauh dari cukup. Idealnya paling enggak kalau dibandingkan seperti Negara Singapura, kita idealnya (di)kali dua atau kali tiga dari anggaran ini. Itu kalau menurut saya. Kalau ideal kali tiga,” kata Utut Adianto sebagaimana dikutip dalam laman resmi dpr.go.id pada Rabu (12/10/2022).
Menurut dia, anggaran TNI yang ideal, minimal dua persen dari pajak domestik bruto (PDB). “Nah idealnya patokan TNI kita militer kita itu menurut saya ya paling nggak dua persen dari PDB. Jadi kalau dua persen dari Rp18 ribu triliun, itu sekitar Rp360 triliun,” katanya.
Di samping itu, Utut berpendapat, bahwa kebutuhan alutsista TNI juga perlu diperhatikan. Seandainya terjadi perang konvensional di Indonesia, kata dia, TNI hanya mampu bertahan sampai tiga hari.
Menurutnya, hal itu lantaran Indonesia merupakan negara pengguna, bukan sebagai pencipta. Untuk itu, Utut menilai jika pemeliharaan harwat alutsista sedianya perlu diberikan anggaran lebih.
“Bahwa kenyataan kita ini sekarang, kalau perang bahayanya bagaimana, peluru kita hanya untuk bisa nembak tiga hari. kalau sudah tiga hari habis dia. Nah ini kan sesuatu yang sebenarnya miris untuk negara sebesar Republik Indonesia ini,” ujarnya. (*/A1)