BicaraIndonesia.id – DeepSeek AI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), telah mengguncang dunia teknologi dengan meluncurkan model AI terbarunya, DeepSeek-R1.
Model ini diklaim mampu menyaingi kemampuan ChatGPT milik OpenAI, namun dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah.
Peluncuran ini tidak hanya menarik perhatian komunitas teknologi global, tetapi juga memicu diskusi mendalam tentang masa depan dominasi AI di panggung internasional.
Sejak diluncurkan, DeepSeek-R1, karya negeri tirai bambu itu dengan cepat menjadi aplikasi gratis teratas di App Store AS, menggeser posisi ChatGPT. Keberhasilan ini menunjukkan antusiasme pengguna terhadap alternatif AI yang efisien dan terbuka.
Salah satu keunggulan utama DeepSeek-R1 adalah ketersediaan kode dan detail teknisnya secara terbuka, sebuah langkah yang jarang diambil oleh perusahaan AI Barat. Transparansi ini mendapat pujian dari banyak pihak dalam komunitas teknologi.
DeepSeek mengklaim bahwa model AI mereka dikembangkan dengan biaya hanya $6 juta, tanpa memerlukan chip canggih dari Nvidia. Sebagai perbandingan, perusahaan seperti OpenAI telah menginvestasikan dana yang jauh lebih besar untuk mencapai kemampuan serupa.
Efisiensi ini menimbulkan pertanyaan tentang keunggulan teknologi AS dan mendorong perusahaan-perusahaan Barat untuk mengevaluasi kembali strategi investasi mereka dalam penelitian AI.
DeepSeek-R1 menawarkan tiga fungsi utama: menjawab pertanyaan, mode pencarian untuk respons berbasis internet, dan “DeepThink” yang menyediakan penalaran langkah demi langkah.
Meskipun gratis, model ini menunjukkan kemampuan percakapan yang mengesankan dan efisiensi dalam pemrosesan data. Namun, seperti banyak model AI lainnya, DeepSeek-R1 masih menghadapi tantangan seperti “halusinasi” dan moderasi konten.
Peluncuran DeepSeek-R1 memiliki dampak signifikan pada pasar saham global. Saham perusahaan teknologi besar seperti Nvidia, Microsoft, dan Tesla mengalami penurunan nilai pasar yang signifikan.
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi dominasi teknologi China dalam bidang AI dan dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan Barat.
DeepSeek AI telah menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang efisien dan transparan, perusahaan dapat mengembangkan model AI yang kompetitif dengan biaya yang lebih rendah.
Langkah ini tidak hanya menantang dominasi perusahaan AI Barat, tetapi juga mendorong diskusi tentang masa depan pengembangan dan regulasi AI di tingkat global. (*/B1)