BicaraIndonesia.id, Surabaya – Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim), Adam Rusydi, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera berkoordinasi dalam memetakan dan mencari solusi mengatasi banjir rob yang kerap melanda sejumlah wilayah.
“Pemprov Jatim harus mengundang kabupaten/kota yang terintegrasi, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto yang semua teraliri aliran sungai di Balai Besar Wilayah Sungai Surabaya dan Sidoarjo,” kata Adam, dilansir melalui laman resmi Kominfo Jatim pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Politisi asal Sidoarjo ini menekankan pentingnya pembentukan tim khusus untuk memetakan wilayah-wilayah yang mengalami pendangkalan atau yang berdekatan dengan laut sehingga rawan terdampak rob.
Ia pun mengusulkan pembuatan pembatas wilayah rob, bukan sekadar mengandalkan normalisasi sungai.
“Normalisasi sungai itu ya perlu dilakukan, cuman integrasi masalah banjir ini masalah penting, maka Pemprov harus bisa memfasilitasi kalau perlu undang kementerian,” tegas dia.
Fraksi Golkar DPRD Jatim ini menyampaikan keprihatinannya atas penanganan banjir rob yang dinilai masih parsial.
Ia berharap, Pemprov Jatim tidak hanya menyerahkan penanganan kepada kabupaten/kota, tetapi hadir aktif dalam memberikan solusi.
Adam mencontohkan banjir akibat aliran Kali Buntung di Sidoarjo yang memiliki kaitan erat dengan Surabaya.
“Kali Butung itu ada kaitan dengan Surabaya, kan butuh solusi juga, termasuk kali Porong kan ada kaitan dengan kabupaten lain,” jelas Adam.
Sebagai Ketua Komisi C DPRD Jatim, Adam menegaskan perlunya solusi jangka panjang agar banjir rob tidak terus berulang.
“Surabaya juga kemarin banjir, memang ada kabar akan ada banjir rob. Tapi kan tidak bisa begitu, pemerintah harus sigap cari solusi,” tandasnya.
Diketahui, hujan deras selama dua hari pada 24-25 Desember 2024, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Di Surabaya, banjir menggenangi wilayah Kelurahan Gunung Anyar dan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar.
Sementara di Sidoarjo, banjir juga merendam sejumlah desa yang berbatasan langsung dengan Surabaya, seperti Tropodo, Kepuh Kiriman, Tambak Sawah, Wadungasri, dan Waru. (*/Jnr/C1)