BicaraIndonesia.id, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan produk Teaching Factory (Tefa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) DKI Jakarta dari SMK Negeri 26, SMK Negeri 1 Jakarta, dan SMK Strada Jakarta.
Pengembangan Tefa di SMK DKI ini ditujukan sebagai upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, serta iklim ekonomi, sosial, dan budaya yang kondusif untuk pembangunan kota.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, SMKN di DKI Jakarta sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK, produk Teaching Factory SMK DKI Jakarta saat ini sudah dapat dijual kepada masyarakat sebagai pendapatan yang dikelola secara mandiri.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi yang dilakukan oleh SMK DKI dengan mitra industri ini. Kehadiran Teaching Factory ini sangat relevan dalam meningkatkan kompetensi teknis peserta didik untuk menghasilkan dan memasarkan produk, sehingga kelak dapat menciptakan lulusan SMK yang siap bekerja dan berwirausaha,” ujar Eli di SMK Negeri 26, Jakarta Timur, Senin 14 Oktober 2024.
Eli menerangkan, arah kebijakan nasional dalam pembangunan SDM dilakukan melalui sektor pendidikan. Di antaranya, melalui link and match SMK dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.
“Harapannya, melalui kegiatan ini dapat menciptakan lulusan SMK yang siap bekerja, melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, serta berwirausaha,” tambah Eli.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Purwosusilo menambahkan bahwa DKI Jakarta memiliki 559 SMK. Terdiri dari 73 SMK Negeri dan 486 SMK Swasta, dengan total 196.183 peserta didik, 10.853 guru dan 3.770 tenaga kependidikan.
Dalam hal itu, tidak kurang dari 5.300 perusahaan atau industri, serta 17 BUMD telah bersinergi dalam penguatan dan peningkatan mutu kerja sama untuk memajukan pendidikan vokasi di Jakarta.
“Pada 2024 ini terdapat 110 SMK yang telah menyelenggarakan program kelas Industri, dan 281 industri sudah terlibat langsung dalam penyiapan calon tenaga kerja yang akan direkrut setelah lulus,” ujar dia.
“Melalui kerja sama dengan mitra industri ini tentu akan memberikan nilai manfaat bagi SMK DKI Jakarta dalam meningkatkan kompetensi siswa dan guru di SMK,” pungkasnya.
Adapun Teaching Factory (Tefa) yang diluncurkan yaitu Perakitan Laptop dan Komputer dari SMK Negeri 1 Jakarta dengan mitra industri PT Multicom Persada International.
Kemudian, perakitan Videotron dari SMK Strada Jakarta dengan mitra industri PT Microvision Indonesia. Serta, Perakitan Interactive Flat Panel dan Video Wall dari SMK Negeri 26 Jakarta dengan mitra industri PT Microvision Indonesia. (SP/C1)