Bicaraindonesia.id – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan termasuk dalam empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Quran.
Bulan ini memiliki banyak keutamaan yang diakui oleh umat Islam di seluruh dunia. Salah satu keutamaan bulan Muharram adalah ia dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperbanyak amalan baik serta meningkatkan ibadah.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya bulan Muharram di mata Rasulullah SAW, terutama dalam hal memperbanyak puasa sunnah.
Keistimewaan bulan Muharram juga diperkuat oleh hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, di mana Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram: tiga bulan berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang memiliki kedudukan istimewa.
Bulan Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam untuk memperkuat kehidupan spiritual mereka. Bulan ini memberikan peluang untuk meningkatkan ibadah seperti puasa, shalat malam, dan memperbanyak amal kebaikan lainnya.
Dengan melakukan berbagai amalan di bulan Muharram, umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, bulan ini juga dapat menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan diri, memperbaiki kesalahan, dan memulai lembaran baru dengan semangat yang lebih baik.
Puasa di Bulan Muharram
Salah satu amalan yang paling utama di bulan Muharram adalah berpuasa, terutama pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram. Puasa di bulan Muharram memiliki banyak keutamaan dan manfaat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram.” Hal ini menunjukkan betapa mulianya ibadah puasa di bulan ini.
Salah satu hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa adalah hari Asyura. Puasa pada hari Asyura memiliki pahala yang besar. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
Tidak hanya itu, puasa pada hari Asyura juga dianjurkan untuk diiringi dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu Tasu’a, tanggal 9 Muharram. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.”
Untuk menjalankan puasa ini, ada beberapa panduan praktis yang bisa diikuti. Pertama, niat puasa harus diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum fajar. Niatnya adalah: “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Asyura lillahi ta’ala” (Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala). Kedua, pastikan untuk sahur sebelum fajar karena sahur adalah sunnah yang mendatangkan berkah.
Ketiga, hindari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perbuatan yang tidak baik. Keempat, perbanyak amal ibadah lainnya seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
Dengan menjalankan puasa di bulan Muharram, terutama pada hari Asyura dan Tasu’a, umat Islam diharapkan dapat meraih pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperbaiki diri dan mendapatkan ridha-Nya.
Membaca Doa dan Dzikir
Amalan lainnya yang dianjurkan di bulan Muharram adalah memperbanyak doa dan dzikir. Berdoa dan berdzikir merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada bulan-bulan yang dianggap istimewa seperti Muharram.
Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk lebih sering berdoa dan berdzikir guna mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memohon keberkahan dan perlindungan-Nya.
Memperbanyak doa dan dzikir memiliki banyak manfaat bagi setiap muslim. Dengan berdoa, kita memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, menunjukkan ketergantungan kita kepada-Nya, dan memohon bantuan serta petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Dzikir, di sisi lain, membantu menjaga hati dan pikiran tetap tenang, mengingat Allah SWT dalam setiap situasi, serta membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk.
Beberapa contoh doa dan dzikir yang bisa dihafalkan dan diamalkan sehari-hari selama bulan Muharram antara lain adalah:
1. Doa Perlindungan: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, la hawla wa la quwwata illa billah.” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
2. Dzikir Istighfar: “Astaghfirullahal ‘adzim.” (Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung).
3. Shalawat Nabi: “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.” (Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya).
4. Dzikir Tahlil: “La ilaha illallah.” (Tidak ada Tuhan selain Allah).
Dengan rutin membaca doa dan dzikir, umat Muslim dapat memperkuat iman, memperbaiki diri, dan mendapatkan ketenangan batin. Praktik ini juga menjadi sarana untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap aktivitas, sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.
Sedekah dan Berbuat Kebajikan
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang penuh berkah dalam kalender Islam, di mana umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan, termasuk bersedekah. Sedekah tidak hanya menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga wujud kepedulian terhadap sesama.
Memberikan sedekah di bulan Muharram dapat mendatangkan berbagai manfaat, baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Bagi yang memberi, sedekah dapat membersihkan harta, menambah keberkahan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sementara itu, bagi yang menerima, sedekah bisa menjadi bantuan yang sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Berbagai bentuk kebajikan dapat dilakukan selama bulan Muharram, termasuk memberikan makanan kepada yang membutuhkan, membantu membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu, atau mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu, sedekah juga dapat berupa dukungan moral dan tenaga, seperti mengajarkan ilmu yang bermanfaat atau membantu tetangga yang sedang kesulitan.
Terdapat banyak kisah inspiratif tentang sedekah dan kebajikan yang terjadi di bulan Muharram. Salah satunya adalah kisah seorang pemuda yang memberikan seluruh tabungannya untuk membangun sumur di desa terpencil yang kekurangan air bersih.
Tindakannya tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi penduduk desa, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk ikut berbuat kebajikan.
Untuk memulai kebiasaan bersedekah di bulan Muharram, mulailah dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan setiap hari. Misalnya, menyisihkan sebagian uang belanja untuk diberikan kepada fakir miskin, atau menyumbangkan barang-barang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai.
Dengan konsistensi dan niat yang tulus, amalan sedekah akan menjadi kebiasaan yang membawa banyak manfaat dan keberkahan dalam hidup. (*)