Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
    Bicara NasionalShow More
    Menpora RI Erick Thohir menerima audiensi PB Akuatik Indonesia di Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Jakarta, Jumat (24/10/2025) | Sumber Foto: Kemenpora
    Menpora Erick Thohir Dukung Roadmap Akuatik Indonesia Menuju Olimpiade
    Sabtu, 25 Okt 2025
    Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid | Sumber Foto: Hum ATR/BPN
    Pendaftaran Tanah Hasilkan Nilai Ekonomi Rp1.021 Triliun
    Jumat, 24 Okt 2025
    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Republik Federasi Luiz Inacio Lula da Silva, dalam pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (23/10/2025) | Sumber Foto: Biro Pers Setpres
    Presiden Prabowo Putuskan Bahasa Portugis Jadi Prioritas Pendidikan Nasional
    Jumat, 24 Okt 2025
    Konferensi pers ungkap kasus peredaran gelap narkotika di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025) | Sumber Foto: Divhum Polri
    Polri Ungkap 38.934 Kasus Narkoba Periode Januari-Oktober 2025
    Kamis, 23 Okt 2025
    Istighosah Hari Santri 2025 bertajuk "Doa Santri untuk Negeri”, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (21/10/2025) | Foto: Kemenag
    Menag Nasaruddin Umar Ajak Santri Jaga Keikhlasan dan Kesantunan
    Rabu, 22 Okt 2025
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Olahraga
  • Indeks
Reading: Keberhasilan Surabaya Mengelola Limbah Plastik Dikenalkan ke Perancis
Share
Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Olahraga
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Hukrim
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Follow US
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2019-2025 - Bicaraindonesia.id
Bicara GlobalHeadlines

Keberhasilan Surabaya Mengelola Limbah Plastik Dikenalkan ke Perancis

Redaksi
Laporan: Redaksi
Sabtu, 15 Jun 2019
Share
8 Min Read
Ad imageAd image

Bicaraindonesia.id – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk kedua kalinya diundang sebagai pembicara di forum internasional World Materials Forum (WMF) di Kota Nancy, Perancis. Forum yang berlangsung pada tanggal 12 – 14 Juni 2019 tersebut, dihadiri para pakar, praktisi, akademisi, pemerintah, dan sektor swasta dari seluruh dunia. Tujuannya, untuk membahas tentang pengelolaan limbah plastik yang telah menjadi masalah global.





Dalam sesi forum yang
berlangsung pada, Jum’at (14/06), Wali Kota Risma memberikan paparan terkait
inovasi pendaurulangan sampah plastik di Kota Surabaya melalui berbagai program
yang melibatkan masyarakat maupun stakeholder.





Ia menyampaikan beberapa
tahun yang lalu, Surabaya yang berpenduduk 3,3 juta orang memiliki masalah dalam
pengelolaan sampah. Pasalnya, saat itu tempat pembuangan sampah sementara telah
ditutup. Sementara tempat pembuangan sampah yang baru belum siap untuk
dioperasikan. Masalah ini pun kemudian berdampak pada penyebaran sampah ke seluruh
kota dan menyebabkan bau.





Untuk mengatasi hal
itu, Wali Kota Risma kemudian berinisiatif menggandeng masyarakat untuk
bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut. Manajemen sampah berbasis
masyarakat yang independen, mulai diperkenalkan. Masyarakat mulai diajarkan
untuk melakukan pemilahan sampah-sampah anorganik di tingkat rumah tangga.





“Untuk mendukung ini,
kami mendirikan bank sampah di tingkat lingkungan yang sekarang telah mencapai
352 unit di seluruh Surabaya,” kata dia.





Sementara untuk sampah organik,
Wali Kota Risma menyebut, kemudian dikelola menjadi kompos, baik di tingkat
rumah tangga maupun di pusat pembuatan kompos yang dibangun Pemkot Surabaya.
Kompos yang telah dihasilkan itu kemudian digunakan untuk menyuburkan taman-taman
kota dan mendukung program pertanian perkotaan.





“Beberapa pusat
pengomposan di Surabaya telah dapat menghasilkan listrik dan mendukung pasokan
listrik di daerah sekitarnya,” ujarnya.





Tak hanya itu, untuk
mengundang lebih banyak partisipasi publik, pihaknya juga mengajak kader dan
fasilitator lingkungan. Mereka bertugas membantu dan mengajarkan warga tentang
pengelolaan sampah. “Saat ini kami memiliki lebih dari 500 fasilitator dan
lebih dari 30 ribu kader lingkungan,” katanya.





Bahkan, pengelolaan
limbah sampah tidak hanya dilakukan di tingkat rumah tangga, namun juga
diterapkan di tingkat sekolah dan universitas, melalui program eco-school,
eco-Islamic boarding school, dan eco-university. Dengan tujuan untuk mengajak
pelajar dan mahasiswa melakukan pengelolaan limbah, penanaman pohon, dan
penghematan energi.





Manfaatkan Limbah Plastik Menjadi Barang yang Lebih Bermanfaat





Untuk mengatasi masalah
sampah plastik yang tidak terdegradasi, Pemkot Surabaya kemudian mengeluarkan
Surat Edaran Walikota yang bertujuan untuk mendorong partisipasi publik dalam pengurangan
limbah plastik melalui daur ulang.





Bahkan, pihaknya juga aktif
melakukan kampanye-kampanye tentang penggunaan sedotan logam dengan mengganti sedotan
plastik. Imbauan agar masyarakat menggunakan tumbler dan kotak makan siang dari
kertas pun juga dilakukan sebagai upaya mengurangi limbah plastik tersebut.





“Secara rutin, kami mengajak
ribuan pelajar, pejabat pemerintah, TNI dan Polri untuk bersama-sama membersihkan
pantai kami dari sampah, hal ini menunjukkan partisipasi publik yang begitu tinggi
di Surabaya,” kata Wali Kota Risma.





Hasilnya, lambat laun warga
Surabaya pun mulai sadar akan pentingnya menerapkan 3R (Reuse, Reduce Recycle)
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mulai menggunakan kembali sampah yang masih
dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lain. Mengurangi segala
sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan mengolah kembali (daur ulang) sampah
menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat terutama limbah plastik.





Kini, di Surabaya botol
plastik dan kemasan banyak diubah menjadi barang yang lebih berharga lain untuk
digunakan kegiatan sehari-hari, ataupun dijual sebagai produk daur ulang. “Warga
menggunakan limbah botol plastik untuk menghias lingkungan mereka dan bahkan
membuat pohon Natal,” ujarnya.





Bahkan, untuk mendukung kampanye gerakan pengurangan limbah plastik, Pemkot Surabaya secara rutin menggadakan kompetisi di tingkat pelajar sekolah. Kompetisi itu berupa parade busana yang terbuat dari bahan daur ulang limbah plastik.





“Mereka (para pelajar) dengan bangga menunjukkan busana dari hasil daur ulang limbah plastik dalam sebuah parade,” terangnya.





Proses daur ulang limbah sandal karet dan ban bekas menjadi jogging track | Foto: Istimewa




Selain melakukan daur
ulang limbah plastik, Pemkot Surabaya juga melakukan daur ulang dari banyak
bahan limbah lain. Seperti limbah ban kendaraan digunakan sebagai tempat sampah
atau kursi, kaleng cat bekas diubah menjadi pot bunga dan sandal karet digunakan
sebagai jalur jogging track.





“Sekarang kami memiliki
jogging track sepanjang lebih dari 1 km yang terbuat dari limbah sandal jepit,”
ungkap Wali Kota Risma.





Mengurangi
Sampah Botol Plastik Melalui Moda Transportasi Suroboyo Bus





Untuk mengelola limbah plastik agar lebih baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat, Pemkot Surabaya kemudian meluncurkan Suroboyo Bus, Sabtu, (7/6/2018). Moda transportasi Suroboyo Bus ini, disebut-sebut menjadi yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Pasalnya, sebagai pengganti uang tunai, para penumpang hanya membayar ongkos bus tersebut menggunakan sampah botol plastik.





Saat ini, terdapat 18 unit Suroboyo Bus dan dua unit Bus Double Deck (bus tingkat) dengan mekanisme pembayaran penumpang menggunakan sampah botol plastik. Sejak Suroboyo Bus itu dioperasikan, Pemkot Surabaya berhasil mengumpulkan 39 ton sampah botol plastik. Alhasil, sampah botol plastik yang terkumpul itu kemudian dilakukan pelelangan dan berhasil terjual Rp 150 juta. “Kami melakukan tender untuk mendapatkan perusahaan yang memenuhi syarat untuk melakukan proses ini,” ujar Wali Kota Risma.





Moda transportasi Suroboyo Bus | Foto: Istimewa




Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, saat ini terdapat teknologi baru yang mulai diperkenalkan untuk mengelola limbah plastik sebagai bahan pembuat aspal. Untuk itu, Pemkot Surabaya kemudian menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk proyek tersebut.





“Menurut penelitian, itu diperkirakan untuk setiap 1 km jalan bisa menggunakan 2,5 hingga 5 ton sampah plastik,” ungkapnya.





Kendati demikian, meskipun pihaknya melihat proyek ini sangat menjanjikan dalam upaya mendaur ulang sampah plastik, Wali Kota Risma mengaku pihaknya masih mengalami kendala dengan tingginya biaya mesin dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan proyek tersebut.





Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Melalui Hasil Daur Ulang Limbah Rumah Tangga





Di sisi lain, untuk
meningkatkan daya beli masyarakat, pihaknya kemudian berinisiatif menggabungkan
program Pahlawan Ekonomi (PE) dengan manajemen lingkungan. Melalui program
tersebut, Pemkot Surabaya memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga dari keluarga
miskin. Masyarakat diajarkan memulai bisnis dengan menggunakan bahan daur
ulang, seperti kerajinan tangan dan aksesoris.





Hasilnya, Wali Kota
Risma mengaku, saat ini daya beli masyarakat Surabaya di tingkat rendah
berkurang dari 34 persen menjadi 5 persen. Sementara di tingkat tinggi, tumbuh
dari 13 persen menjadi 47 persen. “Program ini juga membantu mengurangi tingkat
kemiskinan di Surabaya,” jelasnya.





Sebagai hasil dari
semua inisiatif ini, Kota Surabaya dapat menikmati penurunan volume sampah ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), penurunan tingkat penyakit, suhu lebih rendah 2 derajat
celcius, pengurangan yang signifikan dari banjir, dan lingkungan yang lebih
bersih. Terlebih, ruang terbuka hijau di Surabaya kini juga lebih luas dan
nyaman digunakan masyarakat untuk melakukan banyak kegiatan sosial.





Kendati demikian, Wali
Kota Risma menyebut, ada hal lain yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi semua.
Sebab, akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada ikan pada tahun 2050 nanti,
jika tidak ada upaya yang cukup dilakukan mulai sekarang.





“Namun kami percaya
bahwa kemitraan yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan pemangku
kepentingan lain termasuk perusahaan swasta, akan membuat semua solusi bekerja
lebih baik dan lebih cepat,” pungkasnya.


Bagikan:
Tag:Internasional
Ad imageAd image

Bicara Terkini

Hydroplus Soccer League Surabaya 2025/2026 di Lapangan Bogowonto, Surabaya, Sabtu (25/10/2025) | Foto: Ist/Dimas Ap
Hydroplus Soccer League Surabaya Dorong Pembinaan Sepak Bola Putri Muda
Sabtu, 25 Okt 2025
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat menerima kunjungan Mensos Saifullah Yusuf di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025) | Foto: Kominfotik DKI
Gubernur DKI dan Mensos Bahas Integrasi Data hingga Sekolah Rakyat
Sabtu, 25 Okt 2025
Menpora RI Erick Thohir menerima audiensi PB Akuatik Indonesia di Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Jakarta, Jumat (24/10/2025) | Sumber Foto: Kemenpora
Menpora Erick Thohir Dukung Roadmap Akuatik Indonesia Menuju Olimpiade
Sabtu, 25 Okt 2025
Kontingen Ju-Jitsu Jawa Timur dalam PON Bela Diri 2025 di Djarum Arena 2B, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025) | Foto: Dimas Ap/BI
Ju-Jitsu Jatim Borong Tiga Emas di Hari Pertama PON Bela Diri 2025
Sabtu, 25 Okt 2025
Atlet wushu Jawa Timur dalam PON Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025) | Foto: Dimas AP/BI
Wushu Jawa Timur Borong 6 Emas di Hari Pertama PON 2025 Kudus
Jumat, 24 Okt 2025
Ad imageAd image

BERITA POPULER

ESDM Tegaskan Gunung Lawu Tidak Masuk Wilayah Kerja Panas Bumi

Kejagung Serahkan Rp13,25 T ke Kemenkeu Perkara Korupsi CPO

Dua Pesilat Cedera di PON Bela Diri 2025, KONI Jatim Pastikan Penanganan Cepat

Atlet Kempo Jatim Aisyah Amini Raih Emas di PON Bela Diri 2025

Dua Pesilat Jatim Lolos ke Final PON Bela Diri 2025 Kudus

Jateng Juara Umum Pencak Silat PON Bela Diri 2025, Jatim di Posisi Keenam

Polri Ajak Komunitas Driver Ojol Bersinergi Jaga Kamtibmas

Berita Lainnya:

Presiden Jokowi: 10 Stadion Kami Siapkan untuk Piala Dunia U-20

Sabtu, 2 Nov 2019

Unicef Laporkan 463 Juta Anak Sekolah di Seluruh Dunia Kesulitan Mengakses Pembelajaran Jarak Jauh

Kamis, 27 Agu 2020

Wali Kota Risma Menjadi Pembicara dalam Forum Global di Perancis

Rabu, 12 Jun 2019

Unair Raih Awards Top Contributor dari QS WOW NEWS

Minggu, 9 Jun 2019
Copyright 2019-2025 | Bicaraindonesia.id
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Bicara-Indonesia
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?