Bicaraindonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menggunakan teknologi Bendung Modular untuk menaikan tinggi muka air Sungai Gugubali. Teknologi ini dimanfaatkan untuk mengairi saluran irigasi di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Teknologi ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair) Ditjen SDA Kementerian PUPR dan telah terdaftar secara paten di Direktorat Jenderal (Ditjen) HAKI, Kementerian Hukum dan HAM.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.
Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong untuk menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang.
Teknologi Bendung Modular dapat digunakan pada saluran irigasi premier, sekunder dan tersier dengan keunggulan dari segi mutu konstruksi dan biaya serta direkomendasikan untuk diterapkan pada sungai upper middle reach dengan tipe material sedimen yang dominan berupa pasir halus sampai kerikil.
Pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun Bendung Modular di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai dengan lebar kurang lebih 30 meter dan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar.
Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci sehingga membentuk struktur ambang dan pelimpah bendung.
Berat per unit blok beton sekitar 170 kilogram sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat. Struktur ini juga sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi pada remote area.
Pembangunan jaringan irigasi dengan menggunakan konsep bendung modular memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan bendung konvensional. Diantaranya, sambungan saluran irigasi kuat dan cukup kedap untuk meminimalisir kehilangan air akibat terjadinya longsor dinding saluran, struktur dapat beradaptasi dengan perubahan dasar sungai (fleksibel).
Selain itu, kerusakan yang terjadi pada bangunan bendung pengendali dasar sungai dapat diganti sesuai dengan bagian-bagian yang mengalami depresiasi (Modular), strukturnya terbagi-bagi menjadi beberapa segmen (segmental).
Kemudian dapat meningkatkan aerasi di hilir struktur bending sehingga kualitas air menjadi lebih baik (eco hydraulic), menekan kebutuhan biaya produksi (cost effective) dan menghemat waktu pengerjaan proyek (time saving).