Bicaraindonesia.id – Penemuan burung jenis baru Myzomela prawiradilagae berkontribusi menambah daftar panjang temuan satwa endemik burung di Indonesia.
Peneliti bidang ornitologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Mohammad Irham mengatakan, burung endemik asal pulau Alor ini berhasil menambah jumlah total burung genus Myzomela di Indonesia menjadi 20 jenis.
“Secara fisik, Myzomela prawiradilagae memiliki kemiripan warna dengan Myzomela dammermani dari Sumba dan Myzomela vulnerata dari Timor,” kata Irham.
Penamaan burung jenis baru dari pulau Alor ini merupakan bentuk penghargaan kepada peneliti senior bidang ornitologi LIPI, Dewi Prawiradilaga. Penghargaan ini atas kontribusi besarnya dalam pengembangan penelitian ekologi dan konservasi burung Indonesia.
Menurutnya, meskipun burung pemakan madu (nektorivora) tersebut secara filogenetik berkerabat dekat dengan Myzomela kuehni dari pulau Wetar, Maluku, namun jika dilihat dari karakter morfologi, bioakustik dan ekologi memiliki perbedaan siginfikan.
“Warna merah di kepala Myzomela prawiradilagae lebih mencolok dan memiliki pita kecil yang hanya mencapai tenggorokan,” ujarnya.
Selain itu, vokalnya juga lebih lambat dan bernada rendah. Bahkan, hampir selalu dimulai denga nada awal. Sedangkan untuk habitatnya, juga terbatas di hutan Eucalyptus.
Penemuan burung jenis baru ini telah dipublikasikan di Journal of Ornithology pada 5 Oktober 2019.