Bicara Indonesia – Pemerintah Irak menyatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Mustafa al-Kadhimi selamat dari percobaan pembunuhan dengan drone bersenjata.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu (7/11/2021) pagi, pemerintah mengatakan sebuah drone berusaha menyerang rumah al-Kadhimi di Zona Hijau yang dijaga sangat ketat di Baghdad.
Warga penduduk Baghdad mendengar suara ledakan disusul suara tembakan dari arah Zona Hijau, yang ditempati sejumlah kedutaan asing dan kantor-kantor pemerintah.
Pernyataan keamanan yang dirilis media resmi pemerintah mengatakan, bahwa percobaan pembunuhan itu menggunakan “drone berlapis bom yang menarget kediamannya di Zona Hijau.”
“Pasukan keamanan mengambil upaya yang diperlukan terkait percobaan pembunuhan itu,” katanya.
Para pendukung milisi Syiah pro-Iran telah kemping di luar Zona Hijau selama hampir sebulan setelah mereka menolak hasil pemilihan parlementer Irak dimana mereka kalah.
Biden Kutuk “Serangan Teroris” terhadap PM Irak
Presiden Amerika Joe Biden mengutuk serangan yang menarget Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi, Minggu (7/11/2021). Biden menyatakan bahwa pemerintahannya akan membantu pasukan keamanan Irak mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.
“Saya mengutuk keras serangan teroris yang menarget kediaman Perdana Menteri Irak al-Kadhemi,” kata Biden dalam pernyataan.
“Saya lega Perdana Menteri tidak terluka dan memuji kepemimpinan yang telah ditunjukkannya dalam menyerukan ketenangan, kesabaran, dan dialog untuk melindungi lembaga-lembaga negara dan memperkuat demokrasi yang sangat layak didapatkan rakyat Irak,” imbuhnya.
Sementara itu, pasukan dan patroli dikerahkan di sekitar Baghdad setelah upaya pembunuhan yang gagal dengan drone bersenjata. Serangan itu secara signifikan meningkatkan ketegangan yang dipicu oleh penolakan milisi yang didukung Iran untuk menerima hasil pemilu parlemen bulan lalu.
Dua pejabat Irak mengatakan Al-Kadhimi tidak terluka tetapi tujuh pengawalnya terluka. Perdana menteri kemudian muncul di televisi Irak duduk di belakang meja, tampak tenang. Tangan kirinya tampak dibalut perban.
Belum ada klaim atas serangan Minggu pagi itu, tetapi kecurigaan langsung tertuju pada milisi yang didukung Iran yang secara terbuka mengancam al-Kadhemi. Mereka membantah terlibat. (*)
Source: Associated Press | voaindonesia.com