Bicaraindonesia.id, Jakarta – Kasus penipuan dengan teknologi manipulasi gambar dan video (deepfake) menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mencatut nama Presiden Prabowo Subianto, dilakukan oleh sindikat.
Hal itu disampaikan Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Januari 2025.
“Tersangka tidak bekerja sendiri, kejahatan ini merupakan sindikat, dimana tersangka dibantu oleh seseorang dengan inisial FA yang saat ini itu sudah kita tetapkan sebagai DPO yang bertugas menyiapkan video deepfake atau yang mengedit tersebut,” kata Himawan dalam pernyataan persnya dikutip pada Jumat, 24 Januari 2025.
Himawan menegaskan bahwa terdapat 11 korban dari aksi sindikat ini dengan kerugian Rp30 juta. Meski begitu, ia menekankan pihak kepolisian tidak melihat jumlah korban atau nominal kerugiannya.
“Kecepatan dalam melakukan penindakan ini merupakan bentuk pencegahan yang dilakukan untuk tidak keberlanjutan terhadap perilaku atau aksi-aksi daripada sindikat ini,” tegas dia.
“Kami menyampaikan bahwa ini sindikat, jadi kemungkinan, bisa saja, ada beberapa peran-peran lain yang dilakukan oleh sindikat ini,” imbuhnya.
Selain itu, Himawan juga menuturkan, pihaknya tengah menelusuri dugaan adanya rekening penampungan dari hasil kejahatan deepfake tersebut. Ia menekankan pengungkapan kasus ini tidak berhenti sampai penangkapan para tersangka.
“Maka kasus ini tidak berhenti sampai di sini, kasus ini terus berlanjut untuk mengembangkan sindikat ini,” ujar dia.
“Yang jelas kami memberikan pelayanan pengaman kepada masyarakat untuk tidak masyarakat menjadi korban keberlanjutan terhadap aksi sindikat ini,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap AMA (29), pelaku penipuan atau deepfake menggunakan AI yang mengatasnamakan pejabat negara.
AMA diduga telah memalsukan video Presiden Prabowo dengan isi kontak penawaran bantuan pemerintah kepada masyarakat.
Selain Presiden Prabowo, AMA memalsukan video Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Pr/Hms/A1)