Bicara Indonesia – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Kusnadi mendukung adanya pembelajaran tatap muka (PTM) di Jatim. Tentunya sebelum pembelajaran itu dimulai, setiap lembaga pendidikan harus mengawalinya dengan simulasi PTM dengan SOP protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Untuk SMA-SMK itu kita sudah sepakati, tahun ajaran baru ini nanti kita akan melakukan ujicoba, dengan penataan yang sedemikian rupa. Sehingga kemudian juga prokes itu tetap terjaga,” kata Kusnadi usai kegiatan Jaring Aspirasi Masyarakat – Reses II Tahun 2021 di Desa Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Jum’at (28/5/2021).
Meski dia mendukung dimulainya PTM, namun politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan Pemerintah Provinsi, agar memastikan kondisi masing-masing kota/kabupaten tersebut. Artinya, apabila wilayah tersebut masih dalam kategori zona merah, tentu PTM belum dapat dilaksanakan.
“Memang ada syaratnya. Bahwa jangan sampai daerah itu masih kategori (zona, red) merah, kemudian dipaksakan (PTM),” jelas dia.
Tak hanya mendukung dimulainya PTM bagi jenjang SMA dan SMK. Kusnadi juga menyatakan dukungan yang sama terhadap lembaga pendidikan jenjang SD dan SMP. Namun, dia juga mendorong masing-masing pemerintah daerah di Jatim agar memastikan pelaksanaan PTM dapat berjalan sesuai prokes.
“SD-SMP ini kan kewenangn dari kabupaten/kota masing-masing, sehingga kita dorong dengan persyaratan-persyaratan (prokes) yang ketat juga. Agar kemudian juga jangan (pembelajaran) daring terus. Kasihan juga (anak-anak),” ungkap dia.