BicaraIndonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan bahwa pembangunan RSUD Surabaya telah mencapai sekitar 80 persen. Percepatan pembangunan ini dilakukan pemkot sebagai upaya memberikan pemerataan layanan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani, saat melakukan peninjauan pembangunan RSUD Surabaya Timur di Jalan Medokan Asri Tengah pada Jumat, 18 Oktober 2024.
“Alhamdulilah saat ini sedang dalam taraf penyelesaian percepatan pembangunan dengan bertanggungjawab. Artinya semuanya tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Restu Novi.
Restu Novi juga mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan dilakukan bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, serta kebutuhan tenaga kesehatan (nakes).
“Artinya semua berbarengan dari mulai penyelesaian bangunan fisik, sarana, prasarana dan juga SDM yang direkrut. Semuanya sudah sesuai, ketika selesai akan berbarengan,” imbuhnya.
Pjs Wali Kota juga menuturkan bahwa pembangunan RSUD dengan luas tanah 550 hektar ini sudah mencapai 98 persen. Sementara dua persen sisanya adalah penyelesaian pembangunan untuk gedung B.
“Ini sudah 98 persen untuk fisiknya, yang dua persen tinggal menyelesaikan gedung B RSUD Surabaya Timur,” tambahnya.
RSUD Surabaya Timur yang dibangun dengan delapan lantai itu akan memiliki lebih banyak layanan untuk ibu dan anak. Di antaranya, layanan spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), vertilitas hingga layanan untuk ibu dan anak yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Semua layanan untuk ibu dan anak dilengkapi di sini. Saya juga melihat ada ruangan khusus KDRT terpisah dari ruangan lainnya, ini jarang dimiliki oleh RS lainnya. Ada pula ruang gaduh gelisah, ruang terapis juga lengkap untuk ibu dan anak,” ujar dia.
Pihaknya berharap, RSUD Surabaya Timur bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat Kota Pahlawan untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik.
“Semua didesain dengan landasan kenyamanan bagi pasien dan keluarga. Ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat, tinggal bagaimana menjalankan komitmen pelayanan,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan bahwa pemenuhan SDM atau tenaga kesehatan (nakes) RSUD Surabaya Timur akan dipenuhi melalui perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Perekrutan nanti lewat CPNS sekitar 640 orang. Di antaranya untuk kebutuhan dokter spesialis, dokter umum, serta tenaga perawatnya,” jelas Febria Rachmanita.
Perempuan yang lekat disapa Feny itu juga menuturkan, bahwa RSUD Surabaya Timur sendiri rencananya mulai beroperasi pada November 2024 secara bertahap. “November InsyaAllah, bertahap (operasional),” pungkasnya. (Pr/C1)