Bicaraindonesia.id, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) resmi memulai penyiapan perangkat pekerjaan countering terrorism and preventing violent extremism (CTPVE).
Hal ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan yang harus dimiliki Pusdalsis (Pusat Pengendalian Krisis) sebagai salah satu sarana penanggulangan terorisme.
Demikian disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel, dalam kegiatan Penandatanganan Kontrak Kerja di Kantor BNPT Jakarta pada Jumat, 16 Februari 2024.
“Kita bekerja mulai hari ini menyiapkan perangkat – perangkat countering terrorism and preventing violent extremism,” kata Kepala BNPT dalam keterangan resmi, seperti dikutip pada Sabtu 17 Febrhari 2024.
Rycko berharap, BNPT akan memiliki monitoring center untuk memantau keberadaan mantan narapidana terorisme atau mitra deradikalisasi yang berada di wilayah Indonesia.