Bicaraindonesia.id –Tidak optimalnya kinerja pelabuhan serta kondisi eksternal yang kurang mendukung, mengakibatkan lalu lintas jalur pelayaran di Bali-Lombok sedikit terlambat.
Atas hal itu, membuat Tim Samudera Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mencetuskan ide Tol Ba-lok Bawah Laut, sebagai jalur transportasi alternatif untuk mengatasi persoalan tersebut.
Tiga mahasiswa ITS itu adalah, Andreas Anthoni Wiyanto, Indah Aqnaita Tidar Yasmin Zein, dan Gandhi Wisnu Hari Murti. Tiga mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ITS ini menggagas terowongan bawah laut sebagai penghubung (Pulau) Bali dan Lombok.
Salah seorang anggota Tim Samudera ITS, Indah Aqnaita Tidar Yasmin Zein menyampaikan, untuk menghubungkan dua jalan (pulau -pulau, red) yang terputus oleh adanya rintangan (laut, red), maka dibangunlah suatu struktur konstruksi berupa jembatan.
“Akan tetapi, kali ini kami (Tim Samudra, red) memilih terowongan untuk kami implementasikan menjadi sebuah jalan tol bawah laut,” kata Indah.
Menurutnya, terowongan bawah laut yang berada di sepanjang perairan itu tidak sepenuhnya tenggelam. Dengan menggunakan submerged floating tunnel, terowongan ini akan didesain mengambang. Dengan elemen struktur tube, tethers, dan gravity anchor dan menggunakan prinsip kerja kapal selam.
Makanya, pihaknya berharap, terowongan yang mereka desain pada kedalaman 60 meter nantinya tidak terombang-ambing karena arus laut.